Senin, 14 Februari 2011

Pendakian solo (Sendirian)

Pendaki solo sebnarnya banyak, cuma jarang ketahuan. Yang diekspos media (net/cetak) misal Budiyanto (iwan avtech), Willem Tandike. Ada juga yg di multiply/blog2, semisal Sulung Prasetyo. Banyak kok, cuman jarang ketahuan. Barangkali alasan mendaki solo adalah kepuasan pribadi, sangat personal, jadi mereka enggan utk mewartakan keluar.

Teknis teknis pendakian soliter kayaknya pernah diuraikan di milis tetangga. Silakan browse. Sebenarnya solo atau rame2, sama saja persiapannya. Hanya beda kuantitas aja.

Menurut saya:

1. Persiapkan data baik2. Sebelum mandaki cari literatur gunung yg dituju. Baca dan baca. Internet menyediakannya gratis. Itu sebabnya saya menyarankan temne2 utk selalu berbagi cerita pendakian karena akan bermanfaat bagi orang lain. Baca seolah besok mau ujian: turun bis dimana,ciri basecamp apa, pos 1 bentuknya gimana, airnya, jalur pendakian, dan apa saja KECUALI CERITA MISTISNYA! Bukan apa2, secara psikologis crita2 dmikian akan berdampak (-) pada semangat di jalan.

2. Persiapkan fisik. Terserah apakah kamu sudah merasa sehat fit gagah, tapi selalu persiapkan diri baik2 sblum mendaki.Ingat, tdk ada yg menolong di gunung kecuali anda sendiri.

3. Pamitan atau kasi informasi orang lain.

4. Bawa alat komunikasi (minimal HP) dan GPS jika ada.

5. Penuhi sendiri semua. Jadi mulai dari obat2an, kompor, tenda, sampai makanan bawa sendiri.

6.Atur jadwal sendiri
Meski tdk ada yg mengejar tetapi sebisa mungkin buat perencanaan waktu yg ketat. Semisal, berhenti jika sudah jam 16.00 utk ngecamp. Turun dari puncak sebelum tengah hari, mulai jalan jam 6, dst. Disiplinlah dengan waktu yg sudah dibuat. Tidak ada yg mengingatkan kamu di gunung kecuali jadwal.

7.Jangan paksa diri.
Saat berjalan jangan sok2an gagah atau ngebut. Santai saja, kalo sudah cape istirahat. Tenangg...tidak ada yang nungguin di atas atau menyela dari bawah. Puncak gak tergapai gak masalah... Saat nanjak juga jangan memaksa. Meloncat atau merayap, pertimbangkan baik2 resikonya.Ikuti jalur, cari yg aman, santai sajalah.

8. Malam di tenda ngapain? Ya tidur aja. atau ngeblog, fesbukan, terserah. Tapi lebih baik istirahat. Sendirian di hutan terkadang menimbulkan sensasi lain, bergantung pengalaman bawah sadar yang barusan ditanam. Jika sebelum naik sudah ditakuti cerita mistis bisa jadi ketakutan itu akan keluar ketika malam2 bengong di tenda. Jadi, buang semua pengaruh2 negatif itu sebelum naik. Hindari waktu luang berlebih dg segera istirahat.

9.Sapa pendaki lain ketika bertemu. Ngobrol sebentar utk menginformasikan kondisimu. Siapa tahu kamu butuh bantuan, merekalah yang akan pertama datang. Jangan segan mengaku sedang mendaki sendirian ketimbang bohong ndaki ramai2 trus teman2nya dah di atas. Informasi yg salah akan membahayakan diri sendiri manakala kita tertimpa hal buruk.

10. Jangan berangkat dengan sombong, menantang, meremehkan. Bahkan ketika kamu selamat tiba di bawah semua keberhasilan itu tidak akan membuktikan apa-apa. Gunung tetap di sana, alam masih teratur dg hukum rimbanya. Mendaki solo, so what? Semua baru akan bermanfaat jika kita membaginya ke orang lain.


Harapan saya sih mulai banyak rekan2 yg mendaki scara solo utk mengurangi dampak ke lingkungan (ya, harapan). Bukankah mode UL sudah banyak diterapkan di sini? Dan UL adalah bagian dari mendaki solo.

Selamat menjelajah.

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2665141

Jumat, 11 Februari 2011

Tips Membuat Wanita Senang dan Tersenyum

Inilah 30 Cara yang dapat Membuat Wanita Tersenyum Bahagia. Pasti kamu semua ingin melihat wanita yang kalian sayangi tersenyum bahagia kan..?? Kalo enggak berarti kalian nggak sayang sama cewek kalian. Hayo jujur, ngaku pada sayang nggak sama pacar nya..?? Bukan sama Pacar aja, jika lagi PDKT juga perlu lho praktekin 30 hal penting dibawah ini. Cekidot angsung aja ke Point nya.
Tips bagaimana membuat wanita tersenyum :

1. Jangan memeluk temannya atau temanmu dimana hal itu bisa membuatnya merasa ditinggalkan.

2. Pegang tangannya pada setiap kesempatan... meskipun hanya sedetik saja.

3. Peluk dia dari belakang.

4. Tinggalkan pesan suara untuk dia untuk membangunkan dia dari tidurnya.

5. Bercanda -canda dengan dia.

6.Jangan pergi jalan-jalan dengan mantanmu jika dia sedang tidak bersama kamu, kamu mungkin tidak mengetahui betapa menyakitkannya hal itu bagi dia.

7. Jika kamu sedang berbicara dengan seorang Cewe, setelah kamu selesai berbicara, berjalanlah dan peluklah dia serta ciumlah dia... Tunjukkan pada dia bahwa dia milikmu dan mereka bukan apa-apa.

8. Tuliskan dia sebuah catatan atau telepon dia hanya untuk sekedar menyapanya... dan tidak hanya pada saat malam hari setelah kamu bepergian dengan Cewe-Cewe lain.

9. Perkenalkan dia pada teman-temanmu... sebagai kekasihmu.

10. Bermain dengan rambutnya.

11. Gendong dia.

12. Merasa kesal apabila ada Cowo lain memegang-megang dia dan dia tidak menyukainya.

13. Buat dia tertawa, jika kamu bisa membuat dia tertawa. kamu bisa membuat dia melakukan apa saja.

14. Biarkan dia tertidur lelap di dalam pelukanmu.

15. Jika dia marah padamu, cium dia.

16. Jika kamu sayang pada dia, katakan.

17. Setiap Cowo harus memberikan Cewe mereka 3 benda: boneka binatang (dia akan membawanya dan memeluknya setiap kali dia akan tidur), perhiasan (dia akan menyimpannya dengan baik-baik untuk selamanya), dan baju yang dimiliki sang Cowo (dia akan memakainya ketika tidur).

18. Perlakukanlah dia sebagaimana biasanya, meskipun sedang berkumpul dengan teman-teman.

19. Tataplah kedua matanya dan tersenyumlah pada dia.

20. Pergi jalan-jalan dengan dia tiap akhir pekan.

21. Cium dia di bawah guyuran hujan.

22. Jika kamu sedang mendengarkan musik, biarkan dia ikut mendengarnya bersama kamu.

23. Ingat hari ulang tahunnya dan belikan dia sesuatu, meskipun itu sederhana dan tidak mahal, itu adalah pemberian dari KAMU. Itu berarti segalanya bagi DIA.

24. Ketika dia memberikan hadiah pada hari ulang tahunmu, atau pada saat-saat tertentu, ambillah dan katakan pada dia bahwa kamu menyukainya, meskipun sebenarnya tidak (hal itu akan membuatnya senang).

25. Cewe tidak butuh pembicaraan lewat telepon yang panjang dan berjam-jam tiap malam, yang terpenting adalah bisa mendengar suara kamu meskipun hanya sekedar sapaan atau 'halo?'.

26. Berikan dia apa yang dia mau.

27. Hargai setiap hal kecil... itu biasanya berarti besar.

28. Katakan pada dia bahwa dia cantik atau menarik, dia perlu tahu bahwa dandanannya tidak sia-sia.

29. Pergi jalan-jalan bersama dia setiap kali kamu nganggur dan kamu harus siap mengajak kekasihmu jalan-jalan kapan saja.

30. Jika kamu perhatian pada dia... TUNJUKKAN!

Cara Sederhana Mencintai Wanita

Pujian dapat menguatkan hubungan. Sayangnya, kebanyakan pria mengabaikan kebiasan ini.


Wanita menyukai pujian. Tak mengherankan jika memuji dapat menjadi cara paling sederhana yang bisa dilakukan pria untuk membuat pasangannya merasa dicintai dan diperhatikan.

Bahkan, jika hal ini menjadi kebiasaan, pujian dapat membantu membuat hubungan Anda dan pasangan kian langgeng. Namun sayangnya, kebanyakan pria mengabaikannya. Setelah hubungan berjalan lama, biasanya mereka menganggapnya pujian tidak relevan lagi.

Pujian juga dapat dimaknai sebagai hadiah istimewa bagi orang lain. Dalam suatu hubungan, pujian merupakan sumber dorongan bagi pasangan. Misalnya, memuji seorang wanita yang sukses menurunkan berat badan, ini bisa membikin dia makin bersemangat untuk diet dan menjaga bentuk tubuh.

Pujian juga bisa menjadi cara membangun kepercayaan diri wanita. Memuji di kala dia berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan, dapat menaikkan kepercayaan dirinya sekaligus meningkatkan keharmonisan hubungan.

Memuji itu seni. Untuk mengetahui caranya memang tidak sulit. Tapi, saat menyampaikannya tidak bisa asal mengeluarkan kata-kata indah karena bisa salah. Berikut ini beberapa tips yang akan membantu Anda memberikan pujian dengan cara tepat, dikutip dari laman Dating Tips.

- Pujian tulus
Pujian tidak boleh sekadar untuk mencari perhatian wanita. Inilah yang terjadi selama ini. Kebanyakan pria kurang tulus saat memberikan memuji pasangan. Padahal, itu dapat mengurangi nilai seorang pria di mata wanita. Kaum hawa menginginkan pasangannya memuji dengan tulus.

- Pujian terbaik
Wanita menyukai pujian yang cerdas dan rinci. Jadi, tidak hanya pujian singkat, seperti "Pakaianmu bagus" atau "Kamu cantik". Ini tidak akan membuatnya terkesan.

Wanita ingin mendengar penjelasan lebih banyak, misalnya Anda menjelaskan di mana letak bagusnya atau di mana letak kecantikannya. Makin rinci pujian Anda, hatinya makin melambung.

- Sering dipuji
Kebanyakan wanita tidak cukup hanya mendapatkan sekali pujian dari pasangan. Mereka menerjemahkan pujian juga sebagai bukti bahwa pasangannya selalu memikirkan dirinya.

Bila pujian hanya disampaikan sebulan sekali, biasanya hubungan tidak terlalu bergairah. Pujian harus diberikan sesering mungkin (tidak peduli apakah yang dipuji sebenarnya hal sepele) selama disampaikan dengan tulus, akan membuat hubungan makin kuat.

- Pujian di tempat umum
Pujian yang tulus memiliki efek yang lebih besar jika disampaikan di depan teman-teman atau keluarga. Pujian yang diutarakan di depan orang lain akan membuatnya merasa bangga. Dia akan memaknainya sebagai ekspresi penghormatan dan penghargaan Anda kepadanya.

Sayangnya, saat ini banyak pria yang mengabaikan hal ini. Padahal, saat-saat seperti itu harusnya menjadi bagian terpenting untuk membuat pasangan bahagia.


nah sederhana kan ndan...


SUMBER :

http://kosmo.*i*ane*s.com/news/read/...nyintai-wanita

Tipe Cowok Jomblo Dan Ciri-Cirinya

Tipe tipe Cowok jomblo dan ciri ciri cowok jomblo. Kamu seorang cowok dan sedang menjomblo..? Ada beberapa macam dan jenis serta tipe cowok jomblo di dunia ini. Berikut Tipe tipe jomblo dengan ciri cirinya.

Jomblo Sejati :
Jomblo yang satu ini murni belum pernah pacaran, belum mengerti tentang cinta, fokus pikirannya hanya belajar dan belum pernah naksir siapa pun.
Ciri ciri jomblo sejati
Kacamata tebel, penampilan ga’ terjaga, fashion berantakan dan sering keliatan ngorek upil di depan umum. Mungkin dia juga jarang mandi.

Jomblo Sniper :
Jomblo yang ini belum pernah pacaran tapi sudah ada cewek yang sejak lama ditaksir dia hanya belom berani saja nembak ampe sekarang.
Ciri ciri jomblo sniper
Sering ga’ keliatan di tmpat umum coz kurang PD dan rata rata nggak punya nyali, sering mangkal di (pangkalan ojek) eh salah tempat tempat sepi maksudnya. Kadang membawa teropong buat mengintai (orang mandi) dann terlihat membawa banyak karet gelang buat nembak cicak di dinding.

Jomblo Negatif:
Yang satu ini baru jadi jomblo setelah di PHK oleh pacarnya dan berada dalam suasana sedih, desprated, dikecewain, ga bisa terima kenyatan dan membenci yang namanya cinta. Rasanya ditusuk tusuk kaya sate hati.
Ciri ciri jomblo negatif
Gampang sirik,sering kesel, bad mood, emosional dan membenci film film berbau romantis. So, bagi pasangan yang lagi mesra mesranya mohon menghindari jomblo yang satu ini.

Jomblo Biru:
Jomblo yang satu ini baru putus cinta secara resmi (di pengadilan agama), coz udah bosen pacaran atau jenuh dan lagi kosong.
Ciri ciri jomblo biru
Wajah ceria seperti napi yang baru bebas,menikmati hidup dan menemukan kehidupannya kembali, sering terlihat hangout rame rame bareng temen temennya dan happy dan banyak lagi (kalo ditulis smua cape tau)
sedikit catatan, banyak orang yang mengaku dia adalah “jomblo biru padahal dia jomblo negatif” (kenapa.?) kebanyakan mereka membohongi diri sendiri di hadapan teman temennya. meski banyak alasan lain tapi aq masukin yang lebih dominan ajah yaaa…

Jomblo Final:
Jomblo yang satu ini sudah lagi deket-deketnya sama seseorang dan hampir melepas status jomblo nya. mungkin lagi nunggu waktu yang tepat wat bilank : “Aku cinta kamu, mau nggak kamu jadi cewekku”)
Ciri ciri jomblo final
Tiap hari ga terlepas dari cermin, make up, fashion update, bodycare, rajin baca zodiak, sering seyum-senyum sendiri kalo lagi baca SMS.. (seteres nie orank)

Jomblo Hunter:
Jomblo yang ini menikmati kehidupan jomblonya dan sering banget gonta-ganti pasangan terus jomblo lagi, hunting lagi,jomblo lagi, hunting lagi dan seterusnya.
Ciri ciri jomblo hunter
Punya bakat jadi seleb,PD abis, daya tarik yang luar (binasa) eh salah,maksudnya luar biasa, terlihat sering tebar pesona sana-sini dan makanan sehari-hariny “add fb cewek cewek cantik”

Jomblo Impossible:
Khusus cowo yang ini berstatus jomblo cz yang ditaksirnya adalah seseorang yang ga mungkin PDKT lagi, seperti seleb (Britney, leah dizon, prisa adinda dll), pacarnya orang kaya.( cuma bisa bilank “cari yang lain sob..!”)
Ciri ciri jomblo imposible
Selalu tampil keren 24 jam sehari 7 hari seminggu, kalo bicara seperti aktor dan merasa dia hyde (laruku). Di kamarnya banyak banget poster cewek cantik dan seleb dengan tulisan i love u.

Jomblo Forever :
Tipe jomblo yang satu ini sudah berikrar tidak akan memiliki pasangan seumur hidupnya. (busyet)
Ciri ciri jomblo forever
Biasanya karena cinta mati dengan seorang cewek, tapi si cewek menikah dengan orang lain. Saking cintanya dia tidak ingin mencintai wanita lain lagi seumur hidupnya. (bego nih orang..!)

Jomblo Error :
Jomblo ini belum pernah bisa sukses pacaran coz asal nembak seseorang gagal trus,nembak yang lain ditolak terus n selalu naksir seseorang yang udah ada yang punya.(Kaciaaaan, mungkin ini kaumnya ST 12 (ceraikan saja istri/suami mu) hahaha

(renungan) pernah ga kalian sejenak memikirkan sosok seorang ayah ?

Biasanya, bagi seorang anak laki-laki yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....


Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.


Lalu bagaimana dengan Papa?


Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,

tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?


Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,

tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?



Pada saat dirimu masih seorang anak laki-laki kecil......



Papa biasanya mengajari putra kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Mama takut putra manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.


Pada saat kamu menangis merengek meminta mainan yang baru, Mama menatapmu iba.

Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.


Ketika kamu sudah beranjak remaja....


Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..


Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?


Ketika saat seorang cewek mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?


Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...

Ketika melihat putra kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?

"Bahwa putra kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"



Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa


Ketika kamu menjadi laki-laki yang dewasa....


Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...

Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.


Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.


Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta mainan baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?


Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putra kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"


Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang perempuan yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....

Putra kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi lelaki yang kuat dan hebat ....

Bahagiakanlah ia bersama pasangannya..."



Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....


Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...

Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..


Buat : Denok Widhowati

Rabu, 09 Februari 2011

FIND A LOVE AFTER VALENTINE’S DAY

                                                                                
            Teng…teng…teng… lonceng sekolah berdentang tiga kali, menandakan untuk…
            “Istirahat… yes ! akhirnya kita istirahat, cuy !!!” ucap Surya.
            “Ya, akhirnya bebas juga kita dari neraka dunia”, ucap Ryo seenaknya.
Romi Cuma tersenyum mendengar mereka berdua. Selama Romi bersama mereka, belum pernah Romi melihat mereka kompak kayak gini. Makhlum mereka tu bagaikan anjing dan kucing, bumi dan langit, juga kayak monyet ama majikannya. Ditambah lagi mereka abis pelajaran Bahasa Inggris, pelajaran yang mereka semua ga’ pernah ngerti ama pelajaran itu, lagipula gurunya “Killer”. Jadi ga’ salah kalau mereka emang benci banget ama pelajaran itu.
            “Udah ayo, istirahat ! betah amat sich lu di dalam kelas,” ajak Dani ke Romi.” Kita ke tempat biasa”, tambahnya lagi. “Ya, udah, ayo !!!” balas Romi. Mereka berempat kemudian ke tempat favorit mereka biasa nongkrong kalau istirahat. Oya, kenalin mereka nih terkenal empat sekawan di sekolah mereka, ya maklumlah, mereka emang pernah dudukin jabatan tinggi di organisasi sekolah mereka. Mulai dari Romi, yang paling pendek diantara mereka bertiga, pernah jadi ketua organisasi keagamaan antar sekolah se kota. Dani, yang ga’ terlalu pendek dan tinggi, dia pernah jadi ketua OSIS di sekolah dan jadi wakil ketua di perkumpulan OSIS se kota. Surya, yang paling gokil, asik, dan selalu ceria, pernah jadi anggota OSIS sie keagamaan, dan Ryo yang paling tinggi, dia pernah jadi salah satu paskibraka kota yang handal.
            “Hoi cuy ! ni bulan apa sich ? “, tanya Surya.
            “Bulan Januari, akhir bulan ! Mang napa ? emang uang saku lo udah abis ya ? makanya jangan boros, Bro !”, ucap Ryo sok memberi nasehat.
            “Enak aja ! uang saku gue masih banyak tau ! masih goceng tau ! tapi kayaknya emang bener dech kata lo, pantesan bawaan gue tadi ringan banget, ternyata dompet gue tinggal selembar goceng ! “
            “Emang bawaan lo apa sich? Batu ?” Sok gaya, pakek bilang bawaan lo ringan lagi ! “Emang lo pernah apa bawa buku pelajaran ama dompet?” timpal Putra.
            “Wah gue ngalah dech, tapi gue ngutang lo dulu boleh ga’?”
            “Enak aja !!! lo tuh udah banyak ngutang ke gue, tau ! Utang minggu lalu belum lo bayar khan ?” sewot Ryo. Benerkan , mereka berdua tuch kayak anjing ma kucing, Tom n Jerry donk !
            “Bener apa yang dibilang Putra, Sur !” tambah Romi. “Kalau punya utang tuch harus dibayar ntar ga’ bisa lho, lu masuk surga ! Lo juga Yo, utang gopek doank lu tagih, ikhlasin knapa.
            “Wah ni Sur, gue pinjemin dulum tapi besok dibalikin, ya !” perintah Romi.
            “Beres , Rom !” jawab Surya, dengan meyakinkan.
            “Sekalian beliin kita minuman, udah aus nich !” Romi nambahin.
            “Oya….. ni wulan berapa n tanggal apa?”, tanya Doni. “Kebalikan tuch !” jawab Romi
            “Yah, kemana aja sich, Bang ? Kan tadi gue udah bilang ! Ni bulan Januari tanggal 30 !”. Makanya , kalo ada jajan tuch bagi-bagi donk, lagian “telen” dulu napa jajan di mulut lo !” jawab Ryo.
            “Ni, Cuy ! minumannya !”
            “Thanks, ya Sur !!”
            “Hanu….hanu….hanu !!! “ kayaknya Dani mau ngomong sesuatu.
            “Telen dulu, Dan !” perintah Romi.
            “Glek.hah, akhirnya gue bisa ngomong anya    “Mang lo mau ngomong apa’an sich ?” tanya gue.

            “Iya, apa’an ?”
            “Gini….. Bentar lagi kan bulan Februari !”
            “Ya jelas donk, gue juga tau, tuch ! emang bulan Maret ?” potong Ryo seenaknya.
            “Ya tau toh ! mang knapa ? Lu ultah ? ato bokap lo ato nyokap lo, ato cewek lo ato…. tambah Surya.
            “Stop….stop….., jangan dipotong dulu donk ! Biarin Dani ngomong dulu !” tegas Romi.
            “Yau nich !” maen potong aja ! Bentar lagi kan Februari n bentar lagi hari valentine sambung Dani.
            ‘Oh ya, bener-bener !” potong Surya lagi Romi mendelik ke Surya.
            “Udah, Dan, terusin !” sahutnya.
            “Nach, gini….. ada salah satu stasiun radio swasta di kota kita yang bikin acara Mak Comblang gitu pas hari H, bulan B , tahun T, n abad  A- nya “ canda  Dani.
            “Lanjutin !” ucap Ryo sok serius. “Iya , mak Comblang gimana ?” tambah Surya.
            “Jadi gini, dengarkan baik-baik !!! Acara Mak Comblang itu, acara di mana kita tuch ngusulin temen kita, sahabat, ato apa ajalah, musuh kita juga boleh koq, buat jadian ama orang lain yang temen kita juga !”.
            “Jadi yang jadi Mak Comblang tuch  aku ? Gitu ?” tanya Surya.
            “Yap betul ! n ada hadiahnya lagi !. Temen yang aku usulin buat jadian n ternyata jadian, mereka berdua masing-masing dapat Hp n yang jadi Mak Comblang yang berhasil buat jadiin orang lain dapat duwit. Lumayan tau !”.
            “Trus rencana Lo apaan ?” tanya Ryo.
            “Gue mau ngusulin, Romi buat jadian ama Neta, kan diantara kita berempat cuma Romi doank yang belum dapat pasangan. N diantara genk “Ladies” Cuma Neta yang belum dapat pasangan, gimana ? setuju ?” tanya Dani.
            “”Neta ? Dia kan tinggi ! Ntar kalo jadian  jadi nggak seimbang donk !” ucap Ryo seenaknya.
            “Sialan Lo. Gue belum dapet cewek ya karena belum ada yang cocok aja ama gue ! Lagian gue belum mikir ke situ, gue pingin karier dulu !”
            “Ya itulah Rom ! Neta kan pinter, cantik, manis, cuek  n pendiem,l kayak Lo !” jelas Surya.
            “Yap, gue setuju ama Surya ! lo itu banyak persamaan ama Neta ! Lo cuek, Neta pendiem, Neta pinter  lo juga, dia suka nulis n bac novel, lo juga kan?” tambah Dani.
            “Lo tuch yang ggak sama ama Neta,  cuma satu, Dia tinggi lo pendek !” ha….ha….ha…!” ejek Surya.
“Sialan Lo !” terserah lo mau ejek gue kayak apa, yang jelas gue gak mau ikut acara kayak gituan ! Lagian aku udah kelas XII n bentar lagi lulus gak ada waktu buat ikut acara kayak ginian, tau !” jawab Romi sambil pergi.
            “kalo Lu ga’ mau ikut acara ni boleh, tu terserah Lo ! tapi jangan harap aku mau sahabatan lagi ama Lo !” ancam Dani.
            “Ya jangan gitu donk, Dan ! Dia kan pinter, gimana kalo Romi ga’ mau lagi ngasih aku contekan ulangan ?” ucap Surya.
            “Diam Lo !” bentak Dani. “Harusnya Dia itu berterima kasih ma kita n bersyukur karena nasih ada yang mau sama Dia !”
            “Maksud Lo ?” tanya Ryo
            “Cewek gue kan si Imel, ketua geng “Ladies”. Lo tau kan ?” tanya Dani.
            “Tau ! Lo ama Dia kan terkenal ! Lo berwibawa n Dia super cantik ! Siapa sich  yang ga’ kenal Lo berdua ?” tanya Ryo.
            “Yap, bener !” timpal Surya.
            “Nah gini, Imel n Neta tuch tetangga-an. Kalo gue maen ke rumah Imel
Neta pasti nyusul ke tempat Imel, n tanya-tanya tentang Romi ke Gue, mulai dari tadi ngapain aja di sekolahan, Dia suka apa aja, trus udah punya cewek pa belum ! gitu!” terang Dani.
Genk” ladies” merupakan genk paling terkenal di sekolah kami. Bukan karena sok modis atau centil kayak genk-genk cewek yang lain di sekolah kami, tapi karena mereka cantik-cantik dan berpengaruh di sekolah kami. Mulai dari Imel yang paling cantik dan pernah ikut ekskul “cheers”, Ayu yang paling kaya diantara mereka berempat, maklum dia anak ketua yayasan yang ngelola sekolah kami, Sinta yang gak kalah cantik ama Imel, dia cucu Kepala Sekolah kami, dan Neta yang naksir ama Romi dia pendiam dan paling pinter diantara mereka berempat dia juga disenangi Bapak / Ibu Guru karena dia sering juara lomba tingkat kota dan selalu ranking 1 pararel.
            “Hey Net, nglamun aja lo ! nglamun siapa sich ?” anya Sinta.
            “Ah, Net ! makanan lo !” ujar Imel, sambil membawa empat mangkok bakso. Ya, emang genk “ladies” sering ngumpul di kantin belakang, sedangkan kami di kantin samping kantor guru, jadi kami jarang ketemu ama genk “ladies”. Tapi entah kenapa, Dani dan Imel any buat ketemuan. Mungkin janjian dulu kali ye, atau emang ga’ ada tempat yang any misahin berdua.
            “Gimana tadi Ustan, Net ? Bisa ?” anya Ayu sok perhatian.
            “Lo tuch gimana sich, Yu” ? jelas any donk ! Neta gitu loh !” jawab Imel sok perhatian.
            “Ya lumayan lah !”
            “Wah, kata-katanya, pingin donk gue yang ngomong kayak gitu !” timpal Sinta.
            “Kalau, lo sich mungkin lima atau sepuluh taun lagi kamu any ngomong kayak gitu, Sin !” jawab Ayu.
            “Sialan lu, Yu !”
            “Hey, girls ! ada pengumuman… pengumuman… hi penting banget !” tiba-tiba Imel berteriak.
            “Mang pengumuman apa ?” anya Ayu.
            “Ya nich apa’an ?” balik Sinta. “Mang pengumuman lo jadian ma
Dani ? “kita semua sich udah pada tau !” disertai anggukan dari Ayu dan Neta.
            “Bukan… bukan… bukan itu !”
            “Trus apa donk Mel ? apa Bu Surti, guru Biologi hamil lagi atau ada temen kita yang dikeluarkan dari sekolah ?”
            “Bukan itu juga !”
            “Trus apa donk ? jangan bikin kita penasaran, ah !” sahut Ayu.
            “Makanya denger dulu. Ni tentang Neta !” jawab Imel.
            “Apa ?” ucap mereka bersamaan. Neta yang dari tadi diem aja menarik baju Imel dan menggelengkan kepalanya, tapi Imel nggak meresponnya.
            “Neta itu……..”
            “Ya, apa ?”
            “Neta itu……… suka sama………….”
            “Neta suka sama siapa ?”
            “Neta itu suka sama ………. Romi !” terang Imel.
            “Ciieeh …….  Suit …. Suit ya Neta !” ucap Ayu.
            “Cieeeh, Neta ! akhirnya lu tertarik juga ma cowok !” sahut Sinta.
            “Lu kenapa sich ga’ bilang ke kita-kita dari dulu ! kan kita any bantuin Lu, Net ! Ya ga’ Sin ?” anya Ayu .
            “Bener, kita pasti bantuin Lu koq !” timpal Sinta.
            “Bener, girls ! kalian mau bantuin gue buat deket ma Romi ?” anya Neta senang.
            “Tentu donk !!! “ Kita kan sahabat ! Betul ga’ girls?” anya Ayu.
            “Jelas donk !!! “ jawab mereka berdua berbarengan.
            “Makasih ya girls !” ujar Neta.
            “Trus rencana kita apa’an Mel, buat ngedeketin “nona” yang satu ini ma Romi ?” anya Ayu.
            “Gini girls. Gue ma cowo’ gue, Dani kan sering ngungkapin isi hati masing lewat radio !”
            “Maksud Lo, kirim salam, gitu ?” anya Sinta.
            “Ya, kurang lebih kayak gitu dech ! Trus kemarin gue denger di radio tersebut mau ngadain acara buat hari Valentine !”
            “Acara apa’an ?” anya Sinta lagi.
            “Acara Mak Comblang !” jawab Imel.
            “Mak Comblang……?” anya Ayu n Sinta bebarengan. Mereka kemudian saling berpandangan.
            ‘Ya Mak Comblang ! Jadi kita tuch ngusulin orang lain buat jadian ma orang lain,tapi syaratnya orng yang kita usulin sebelumnya ga’ pernah kenal ama orang lain tersebut. Lu tau siapa ?” anya Imel balik.
            “Romi !” sahut Ayu.
            “Yap betul. Romi ga’ terlalu kenal ma Neta.Jadi…… “
            “Jadi, cowo’ Lu ngusulin Romi n Lu…… eh kita, ngusulin neta ? Gitu?” anya Sinta disertai anggukan dari Imel. “Tapi Romi mau ga’ ikut acara gituan ?” tambahnya lagi.
            ‘Gue udah bilang ama cowo’ gue buat ngbujuk Romi ikut acaranya gitu ! Tapi sampai sekarang belum ada kabar dari Dani, tuch !” ujar Ayu.
            “Trus rencananya kayakl gimana ?” anya Ayu.
            “Gini, gue kan ngusulin Neta buat ikut acar itu n Neta mau !” disertai anggukan dari Neta. “Trus Dani ngusulin Romi. Acarnya diadain di halaman radio tersebut. Jadi, yang ikut acara itu hahrus “nembak” cewek/cowok yang ia suka. Trus kalo diterima dapat hadiah ! hadiahnya ga’ tanggung-tanggung lagi…….Hp !” terang Imel.
            ‘Wow, Hp, gue juga mau tuch !”ujar Ayu.
            “Trus Lu suruh Neta yang nembak Romi? Gitu ?” anya Sinta.
            “Yap, tepat banget !” ujar Imel meyakinkan. “Trus yang jadi Mak Comblangnya, juga dapat duit Rp 300.000.- !” tambah Imel lagi.
            ‘Wow !”
            “Trus kalo Romi nolak Neta gimana ?” anya Ayu.
            “Ya, ga’ mungkinlah ! kan bayar any dapat hadiah !” jelas Imel.
            “Trus…… “
            “Trus…. Trus…. Lu dari tadi anya melulu ! Udah,  ah ! Bu Surti udah muali pelajaran tuch !” sewot Imel.
            “ Ya udah kita masuk ke kelas yuk, girls !” ajak Neta yang dari tadi diem aja.
            “Oke……, tapi bayar dulu donk !” Sinta memperingatkan.
            “O ya, lupa !” ujar Ayu.
            Kemudian mereka berempat masuk ke dalam kelas n mulai pelajaran seperti biasa.         

####
            Malam hari di rumah Imel.
            “Gimana, Yang ? kamu udah bilang ama Romi, belum ?” tanya Imel.
            “Udah sich, Yang !”
            “Giman Romi mau ga’ ikut acara itu, Dan ?” tanya Neta.
            “Ga’ tau sich ! tapi katanya dia ga’ mau tuch, Net !” terang Dani.
            ‘”Gimana donk, Net ?” tambahnya lagi.
            Mereka pun berdiam untuk beberapa menit n ga’ lam setelah itu Hp Dani berdering. Kring….kring…..kring….
            “Halo siapa nich ?” tanya Dani. Oh Romi, knapa Rom ? Lu pake’ nomor yang mana sich ?” tanya Dani bertubi-tubi. “Oh Wartel ya, knapa ? Apa Lu mau ikut ? Oke…oke….. tenang aja, ni Cuma sekali koq setahun ! Oke, thanks ya , Boys ! Yo, Wallaikum salam !”
            “Siapa yang ? Romi ya ?” tanya Imel.
            ‘Yup !”
            “Knapa Romi ?” tanya Neta.
            “Romi mau ikut acara itu !” senyum lebar tersungging dari bibir Neta n menambah kecantikannya . “Romi mau ikut acara itu tapi dia bilang, dia ikut cuma sekali aja, ga’ sampe 2 kali, lagipula katanya dia lagi butuh Hp coz Hpnya rusak, tadi aja dia nelpon gue lewat wartel !” terang Dani.
            “Gimana, Net ?” tanya Dani lagi.
            “Ya udah ga’ papa, asal dia mau ikut acara itu, gue udah seneng koq !” ujar Neta.
            “Trus rencana kita selanjutnya apa ?” tanya Dani lagi.
            “Kalo menurut gue, Neta harus kenal n dekat dulu ma Romi, biar Romi tau Neta tuch kayak gimana !” ujar Imel.
            “Gue setuju ! Gimana, Net ?”
            “Hmmm……oke, dech. Gue coba ya !” jawab Neta ragu. “Thanks ya girls, boys , “ujar Neta. Imel dan Dani cuma tersenyum melihatnya

Pagi hari di sekolah.
“Gimana, Net ?” Lu jadi ngedeketin Romi ?” anya Imel.
“Hah………, Neta mau ngedeketin Romi ?” anya Ayu dan Sinta bareng.
“Ya……., mau gimana lagi !” sahut Neta.
“Gue bantuin ya !” tawar Ayu
“bantuin gimana ?”
“Ya, gue ajak dia ke sini, trus Lo ngobrol bareng ma dia !”
“Ga’ usah lah, Yu. Thanks banget ya, biar gue aja yang ke sana !” ujar Neta sambil pergi.
“Kalo Rom sampe’ ngecewain Neta……..liat aja gue ga’ bakal maafin dia !” ujar Sinta.
“Yap !” tambah yang lainnya.
 
Di kantin samping kantor Guru, tempat Romi cs nongkrong. Di sana juga terlihat Surya n Ryo.
“Hah….jadi Lu…Lu jadi ikutan acara itu ?” anya Surya.
“Nah…. Gitu baru namanya sahabat !” ujar Ryo, disertai senyuman kecut Romi.
“Ya….mau gimana lagi, gue terpaksa, karena gue lagi butuh Hp buat gantiin Hp gue yang rusak. Lagipula gue juga ga’ mau dianggap pengkhianat ama kalian semua. Gue kan paling ga’ suka sama PENGKHIANATAN, “tegas Romi.
Tanpa mereka sadari, sosok cantik, manis, lembut nan anggun telah berdiri di belakang mereka. Ya dia adalah Neta, salah satu anggota Genk “Ladies”.
“Pagi, Romi. Eh siang, Rom !” sapa Neta.
“Ya,  Neta ! baru ketemu Romi aja udah grogi apalagi sama gue !” ujar Surya.
“Inget Sur ! Lu udah punya yang laen ! ini bagian Romi !” ujar Dani disertai senyum kecut dari Romi n senyum Neta yang lebar.
“Lu, eh kamu Neta kan ? Ngapain kamu ke sini ?” anya Romi.
“Net, kita tinggal dulu ya ! Have fun ya !” ujar Dani sambil menarik Ryo n Surya dari tempatnya.
“Lu juga Romi ! jangan jutek-jutek knapa sama Neta !” perintah Ryo.
“Hey….Lu pada mau kemana ?” teriak Romi ketika mereka pergi, tapi mereka ga’ peduli ma teriakan Romi.
“Hey Rom….hmm…gi ngapain ?” anya Neta. “Oya, kamu tadi koq panggil gue dengan “kamu”, sich ?” anya Neta lagi.
“Ga’ liat gue lagi duduk. Ooh…jadi kamu ga’ suka kalo gue panggil kamu dengan “kamu” ? Ya udah gue ganti lagi nich !” ujar Romi jutek.
“Eeh…..jangan, gue suka koq !”
“Lagian gue ga’ demen manggil cewek dengan sebutan “Lu” ! Kamu juga belum jawab pertanyaan gue tadi, ngapain kamu ke sini ?”
“Gue pingin kenal lebih jauh kamu aja !” Romi terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulut Neta.
“Gue bukan orang yang pantas kamu kenal lebih jauh. “ ujar Romi.
“Mang napa, karena kamu…..pendek ?” anya Neta disertai anggukan lemah Romi.
“Menurut gue, ukuran fisik bukan halangan seseorang buat mencapai sesuatu yang dia inginkan.Menurut gue ukuran fisik kamu yang pendek itu merupakan kekurangan dari kamu, tapi kalo’ kita mencintai kelebihannya.” Terang Neta.
“Kamu mau kenal ma gue, pa mau menghina gue ? Permisi gue buru- buru !” ucap Romi sambil pergi.
Neta hanya terdiam mendengarnya dan melihatnya pergi

###
“Gimana, Net ? Sukses ?” tanya Dani di rumah Ayu. Ya, mereka semua lagi ngumpul di rumah Ayu. Ga’ hanya Genk “Ladies” aja tapi juga Dani cs, mereka semua lagi membicarakan rencana mereka, menyatukan Neta sama Romi.
Neta hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah.
“Mang napa, Net ?” tanya Ryo lanjut.
“Ga’..ga’ papa koq !” ujar Neta.
“Udah ga’ usah sedih kayak gitu, ah ! Ntar cantiknya ilang, lho !” hibur Imel. “Mang napa,” Net ? Cerita donk ma kita-kita !” tambahnya lagi, disertai anggukan yang lain.
Neta pun bercerita.
“Tadi gue ngobrol ma dia. Meskipun dia cuekin gue, tapi dia asyik juga diajak ngobrol !”
“Trus, lanjutin, Net !” perintah Sinta ga’ sabaran.
“Mungkin semua salah Gue, gue salah ngomong. Mungkin dia sedikit tersinggung, ato gimana, Gue juga ga’ tau !” terang Neta.
“Neta…..semuanya ga’ salah kmau koq !” ujar Ayu menghibur.
“Gue setuju ma Ayu. Mungkin dia masih perlu waktu buat deket ma kamu n masih belum bisa nrima kamu jadi temen deketnya. Apalagi kalian baru kenalan tadi kan. “ ujar Surya.
Semua terdiam. Maklumlah, Surya yang terkenal gokil n ceroboh bisa jadi serius. Kayak bukan Surya aja, batin mereka semua.
“Ya mungkin kalian semua emang bener, tapi Gue ga’ akan nyerah sampe’ sini aja, Gue bakal terus maju. “ ucap Neta.
“Itu yang baru namanya Neta !” celetuk Imel.
“Makanya, kamu jangan sedih gitu ya, Net !” perintah Sinta. Neta tersennyum.
“Ntar kita aja yang ngomong ama Romi !” ujar Dani disertai anggukan dari Ryo n surya.
“Makasih ya semuanya.” Sahut Neta.
Tiba-tiba Ayu datang membawa makanan kecil n minuman buat mereka semua.
“Ayo, semuanya dimakan !” ucap Ayu.
“Kalo minumannya ? Masak juga dimakan ?” ujar Ryo.
“Ya udah, silahkan dimakan n diminum.” Sewot Ayu.
Tanpa disuruh sampe’ 10 kali, Surya yang doyan makan, dengan cepat, tangannya mencomot makanan yang ada di depan mereka semua. Sambil makan, Sinta menanyakan sesuatu sama Neta.
“Neta, Gue mau tanya ma kamu, boleh ga’ ?’
Jawab Neta, “Tanya apa’an Sin ? selama Gue mampu jawab, akan Gue jawab !”
“Mang napa sich Lo,suka sama Romi ?”
“Hmmm….. Gimana ya ? Ya kalo menurut Gue, karena dia tuch pinter, n kayaknya ga’ sombong n pelit. Turs dia tuch misterius banget. Itu yang bikin Gue suka sama dia, Gue penasaran aja ama dia.”
“Tapi…..Net, dia kan ga’…..ya…..perfect-perfect amat !” kata Imel.
“Trus Gue tanya ma Lo, Mel, Lo knapa suka ama Dani ?” tanya Neta.
“Ya karena dia baek !” jawab Imel.
“Ya sama kayak Lo. Buat Gue liat dia, Dia tuch baek banget, meskipun saat ini dia masih belum bisa nerima Gue jadi temennya. Gue pernah liat dia nolongin kucing yang ampir pernah ketabrak motor di depan sekolah. Gue juga pernah liat dia nolongin nenek-nenek nyebrang, eh setelah nyebrang, nenek itu dibonceng pake’ motornya.” Jawab Neta.
“Neneknya kale’ !” Surya menimpali.
“Kalian tau ga’, nenek tu neneknya sapa ?” tanya Neta.
“Nenek sapa ?” tanya Ayu, Ryo, Sinta, n Surya bareng.
“Neneknya Luna ! Adik kelas kita yang tinggal di seberang rumah Gue !” jawab Neta.
“Trus, Dia mampir di tempat Luna ?” tanya Imel.
“Gue ga’ tau. Tapi yang jelas waktu Gue pulang n nyampe rumah dia baru balik dari tempat Luna.”
“Nah, Lho ! jangan-jangan Romi suka sama Luna, trus neneknya dianterin !” goda Sinta.
“ga’ mungkin lage’ ! selama Gue di sekolah n di rumah, Gue ga’ pernah liat Romi deket ama Luna !” terang Neta. “Jadi Gue yakin kalo dia Cuma buat nganterin neneknya Luna doang !”
Neta yang pendiem, berubah jadi banyak bicara kalo’ ngomongin soal Romi. Yah, memang kayaknya neta jatuh cinta banget ma Romi.
Ýa, itu emang salah satu sifat Romi. Dia baek hati, tapi tau ga’ salah satu sifat rahasianya ?” tanya Dani.
“Sifat rahasia ? Enggak !” jawab yang lain.
“Peeh….!” Gaya Dani menirukan iklan di tv. “Dia tuch slalu menyimpan sesuatu dalam hatinya n ga’ pernah cerita ma kita, termasuk Gue !” terang Dani. “Salah satunya nolong kucing yang ampir ketabrak motor itu !”
“Jadi kamu tau Dan, kejadian itu ?” tanya Neta.
“Yah…..Gue kan ada di situ !” ujar Dani “Gue ga’ pernah tau isi hati n pikirannya waktu itu. Dia membahayakan nyawanya Cuma untuk nolong seekor kucing. “ tambahnya lagi.
“Gue juga pernah liat ketika dia lagi ada masalah !” celetuk Ryo.
            “Ada masalah ?” tanya yang lain bareng.
            “Gue lilat dalam keadaan apapun dia happy-happy aja !” sahut Neta.
            “Ya, gini critanya. Dia kan pernah maen ke tempat Gue. Dia kliatan happy-happy aja seperti biasa, banyak canda, tawa yang dikeluarkan. Setelah itu ada telpon dari temennya. Trus dia pergi ke laen tempat. Eh baliknya, dia udah kliatan masam gitu mukanya ! trus Gue tanyaain, kata dia ga’ da papa !. Dia senyum n nerusin canda kita. Tapi Gue yakin saat itu dia lagi ada masalah !” ujar Ryo panjang.
            “Berarti, selama ini dia nutupin masalahnya dengan senyum n canda- tawa ? Gitu ?” tanya Sinta disertai anggukan Ryo.
            Tak terasa matahari mulai tenggelam. Slama ini mereka hanya membicarakan soal Romi n selama waktu berlalu tak terasa langit udah mulai gelap.
            “Ya udah ati-ati ya, Frend !”
            “Yo, thanks ya buat hidangannya !” ucap Ryo.
            “Yo, sama-sama !”

###
            “Ma, Neta berangkat dulu ya !” ujar Neta.
            “Pagi-pagi amat sich ?” tanya mamanya.
            “Ga’ sarapan dulu ?” Koq tumben amat sich kamu mau berangkat pagi ?” tanya mama Neta lagi.
            “Ga’ usah Ma ! Ntar Neta sarapan pagi di sekolah aja !”
            “Koq tumben amat sich berangkat pagi ?” tanya mamanya lagi.
            “Ga’ tau juga sich, lagi pingin aja !” ujar Neta asal.
            “Ya udah ya Ma, Dit, Neta berangkat dulu ya !” sambil mencium tangan mama Neta.
            “Ya ati-ati ya Nak !”
            “Ya Ma, Asallamualaikum !”
            “Wa’alaikumsalam.”





###
Pagi hari di sekolah. Neta mendapati Romi duduk sendiri di bangku koridor sekolah. Mungkin inilah firasat Neta un tuk datang ke sekolah pagi-pagi. Tanpa buang waktu lagi, Neta segera menemui Romi.
            “Pagi Rom ! lagi ngapain sich ? Koq sendirian ?” tanya Neta halus.
            “Kamu lagi !!! Ngapain kamu ke sini ? mau nghina  Gue lagi, hah ?” tanya Romi ketus.
            “Gue ke sini Cuma mau minta maaf sama kamu ! Gue tau kemaren Gue salah. Gue udah bikin mau tersinggung. Makanya Gue mau minta maaf sama kamu ! Maafin Gue ya, Rom !” pinta Neta.
            Romi terdiam sesaat. Kemudian menatap Neta dengan sinis.
            “Gue maafin !” ucap Romi.
            “Jadi kamu maafin Gue, Rom ?” tanya Neta disertai anggukan Romi.
            “Halo…. Met pagi Neta, Rom !” suara Ayu mengejutkan mereka berdua. Kemudian Imel, Sinta, Dani, Ryo, n Surya datang di belakang Ayu.
            “Cieeh…… pagi-pagi udah berdua-dua-an nich ?” goda Sinta kepada Neta.
            “Terang aja, Sin ! Pagi ini kan dingin banget, enaknya kalo berdua-dua-an !” tambah Surya ikut menggoda.
            “Apalagi kalo sama-sama suka !” tambah Ryo bikin sebel Romi.
            “Lu kayak iklan Wafer aja, ya !” timpal Ayu.
            “Dan, yo, Sur ! Gue ke kelas duluan ya !” ucap Romi tiba-tiba sambil pergi.
            “Ya, jangan dulu dong, Rom ! Hey…..Rom……Romi !” teriak Dani, tapi Romi nggak peduli.
            “Ih sombong banget sich, Rom ! masa’ Cuma Dani, Ryo, n Surya doank yang disapa ? Kita nggak ?” ujar Sinta sewot.
            “Udah-udah . Ni gara-gara Lu juga sich Sin !” ucap Imel.
            “Lho koq Gue yang disalahin ? Itu- tuh Surya ma Ryo, ganggu aja !”
Balas Sinta.
            “Koq kita diikut-ikutkan segala sich ? kan kamu dulu yang ngledek mereka !” balas Surya ga’ mau kalah.
            “Udah dong…..udah ! Kasihan kan Neta ditinggalin gitu aja !” ujar Dani.
            “Guys mendingan kita balik aja ke kelas masing-masing, ya !” ujar Neta sedih. Akhirnya mereka semua balik ke kelas.

            Di dalam kelas Dani cs. Saat itu pelajaran Ekonomi sedang berlangsung. Dani cs. Saat ini duduk di kelas XII Ilmu Sosial. Sedangkan Genk “Ladies” duduk di Ilmu Alam. Tapi, yang namanya sahabat, ga’ ngliat perbedaan dari jurusan di sekolah mereka. Pantaslah bila mereka ber-delapan terkenal di sekolah mereka, baik dari temen-temen mereka, adik kelas mereka, Bapak / Ibu gurunya, bahkan sampe Kepala sekolah n penjaga sekolah kenal mereka semua. Mereka terkenal bukan karena sombong, dan angkuh, bahwa mereka pernah dudukin jabatan-jabatan  tinggi organisasi di sekolah mereka, tapi juga karena mereka keren-keren n baek hati semua, termasuk Romi yang cuek n cool.
            Dani, Ryo, Surya, n Romi sudah bersahabat selama + 3 tahun. Sejak mereka masuk ke SMU,meskipun waktu SMP mereka berbeda sekolah.lalu, Genk “Ladies” sudah bersahabat  sejak SMP. Pada awalnya cuma Ayu, Imel, n Sinta, so Neta ikut juga di Genk “Ladies”, apalagi sekarang mereka satu sekolah.
            “Sst….sst…..Rom…..Rom…..Romi !” panggil Dani. Romi langsung menoleh. “Lu napa sich Rom ? Tampang Lu Bete abis !” lanjut Dani.
            “Tau’ nich, dari kemarenh bawaannya pingin marah melulu !” jelas Romi. “Udah Hp Gue rusak, dihina cewe’ lagi kemaren,” tambahnya lagi.
            “Dihina ? maksud Lo tentang Neta ?” tanya Neta disertai anggukan Romi. “Ya,…..Romi……Romi. Lo salah trima tuch, Gue kemaren ketemu Neta, turs dia crita tentang Lo, tapi sumpah Rom, dia ga’ bermaksud buat nyinggung Lo koq !” ujar Dani.
            “Udahlah, Dan ! Gue males ngebahasnya !” timpal Romi.
            “Rom, sebenarnya Gue mau ngajakin Lo nge-band !”
            “Nge- band ? kapan, di mana, ma siapa aja ?” tanya Romi girang, n mukanya dah ga’ kliatan suntuk n BT banget kayak tadi.
            “Ntar malam jam 7, di tempat biasa, ya ma nak-nak lah ! seperti biasa ! Lo bisa ga’ ?” tanya Dani lanjut.
            “Insya Allah, Gue usahain ya !” ujar Romi.
            “Tapi Rom, kayaknya ada perubahan komposisi lagu n posisi kita bawain lagu, nich !”
            “Perubahan ?” tanya Romi heran.
            “Iya, ntar kita bawain lagu ciptaan kita seperti biasa tapi aransemen baru, trus Lo yang biasa jadi vokal ntar pindah ya ke Rhytm ?”
            “Gue ke Rhytm ?” Romi kebingungan.
            “Iya,….. Lo bisa kan ?” tantang Dani.
            “Bisa sich, tapi ntar vocal siapa ?” tanya Romi lagi.
            “Gue dah punya vocalis keren koq !” ujar Dani.
            “Keren penampilan n suara ?”
            “Yup bener. Komplit dech pokoknya !”
            “Ya udah terserah Lo aja ! Gue ngikut !” 
            “Nah gitu dong, ini baru yang namanya Romi !” ujar dani mengakhiri pembicaraan disertai senyum indah Romi.
            “Oya…..ntar kumpul dulu ya di tempat Gue !” ajak Dani.
            “Boros !” jawab Romi.

            Di waktu istirahat.
            “Net…..Neta !” panggil Dani. “ Eh, sayang ! lagi makan ya ?” tanya Dani ketika tau Imel di samping Neta .
            “Sayang ! ngapain ? koq cayang cari Neta sich, bukan Imelnya sayang ?” tanya Imel.
            “Yang, bayarin ya makanannya ?” pinta Imel manja.
            “Beres, Yang !”
            “Ada apa, Dan ?” tanya Neta.
            “Gini Net, ini soal Romi !” jelas Dani.
            “Romi ?” tanya Imel n Neta bareng. Tampaknya wajah Nea sumingrah Dani ngomong soal Romi.
            “Ya, tadi Gue ngajakin Romi Nge-band ! Trus katanya dia butuh vokalis yang suaranya keren buat gantiin dia !” terang Dani.
            “Emang knapa dengan Romi ? Dia sakit ya ?” tanya Neta.
            “Ga’…… Ntar katanya dia mau pindah posisi pegang Rhtym ! ntar kamu bisa ga’ gantiin dia jadi vocal ?” tanya Dani.
            “Hmmm…..gimana ya ?” ucap Neta ragu.
            ‘Ayolah, Net ! ni demi Lo ma Romi juga kan ?” ujar Imel memaksa.
            “Tapi……. Tapi suara Gue ga’ terlalu bagus, ntar kalo dia kecewa gimana ?”
            “Ya dicoba dulu lah Net !” Gue yakin kammnu bisa koq ! Mau ya Net !” ajak Dani.
            “Hmmm…..oke dech. Tapi Gue ga’ ada kendaraan, trus Gue sama sapa ?” ujar Neta.
            “Ntar gimana kalo kamu sama Ryo dulu, ntar biar Ryo yang ke tempat Lo, jemput kamu ! takutnya kalo Gue nyuruh Romi yang jemput kamu, Dia pasti ga’ mau !”
            “ Oke ……terserah kamu aja dech !” ujar Neta.
            “Tapi kamu ma Ryo langsung ke studio aja ya !” ujar Dani disertai anggukan Neta.
            “Ya udah sampe’ ketemu ntar malam jam 7 ya, Net !”
            “Ya, thank’s banget ya Dan !”
            “Dah, sayang !” ujar Imel manja.

###
            Malam hari sebelum mereka latihan Band. Di rumah Dani. Dani bersama Imel. Tiin….tiin….suara klakson motor Romi berbunyi. Romi bersama Surya.
            “Hey dan, jadi kan ?” tanya Romi. “Eh Imel ! Gimana kabar  You, Mel ?” tanya Romi lagi.
            “Baik koq, Rom !” jawab Imel.
            “Jadi, Rom !” Dani menambahkan.
            “Oh….jadi ni yang mau gantiin Gue jadi vocal ?” ujar Romi sambil melirik ke Imel.
            “Bukan…… tapi yang satu lagi !”
            “Siapa ?” tanya Romi lagi.
            “Ada dech…… ya udah yuk kita berangkat sekarang aja !” ajak Dani.
            Mereka berempat kemudian berangkat ke studio, tempat mereka biasa maen Band. Dani bersama Imel n Surya bersama Romi.

            Setibanya di studio, mereka udah di sapa sama pemilik studio. Maklum mereka emang langganan band di sana. Mereka kemudian dipersilahkan masuk oleh pemilik studio. Mereka berempat masuk ke dalam.
            “Mana Ryo ?” tanya Romi di dalam.
            “Ntar juga datang sama sang vocalis,” jawab Dani.
            “Ga’ brapa lama setelah mereka masuk, pintu studio diketuk dari luar.
            “Sory, Bro ! gue telat ! Belum pada maen kan ?” ucap Ryo yang datang bersama Neta.
            “Belum koq !” jawab Surya.
            “Eh, Neta ! Pa kabar ?” tanya Romi lembut.
            “Hmm….baek…. aku baek-baek aja koq Rom, kamu sendiri gimana ? baek ? kamu udah ga’ marah sama Gue lagi ?” tanya Neta balik.
            “Kabar Gue baek juga koq ! Ya ga’ lah, kamu kan udah minta maaf ma Gue n Gue dah maafin kamu !” ujar Romi. Neta senang mendengarnya.
            “Ya udah……sapa-sapa-annya ntar aja ! buruan ambil posisi !” perintah Dani.
            “Hah…..posisi gimana ? Tiarap, telungkup, tidur, ato duduk, ato sit-up – push-up ?” canda Romi. Neta tertawa mendengarnya.
            Mereka akhirnya mulai maen Band. Neta senang melihat cara maen gitar Romi. Romi pun senang mendengar suara lembut nan indah Neta.
            Selesai Nge-band, mereka keluar.
            “Suara kamu bagus juga, Net !” puji Romi ketika di luar
            “Ah…….ga’ koq biasa ja !” ujar neta rendah hati.
            “Ya menurut Gue, suara kamu bagus !” puji Romi lagi. “Kamu mau ga’ ikut band kita ?” ajak Romi. “Ntar kapan-kapan kita bisa duet bareng !” tambahnya lagi.
            “Makasih, Rom, tawarannya ! Tapi ga’ usahlah, ntar Gue ngrepotin kalian lagi !” jawab Neta.
            “Udahlah, ikut aza, Net ! kita ga’ merasa direpotin koq !” ujar Ryo.
            ‘Yup, bener !” tambah Surya.
            “Oke deh !” jawab Neta singkat.
            “Yo, Gue ma Lo ya, baliknya !” pinta Surya. Ryo mengiyakan.
            “Nah, Gue sama siapa dong ?” tanya Neta.
            “Kamu sama Gue aja, baliknya !” ucap Romi menawarkan diri. “Mang rumah kamu di mana sich, Net ?” tanya Romi.
            “Di Perumahan Permata Indah !”
            “Berarti kita searah kan ?”
            “Mang rumah kamu di mana ?” tanya Neta balik.
            “Gue tinggal di Perumahan Pondok Hijau, kan searah sama Perumahan Permata Indah !”
            “Ya udah, gue balik dulu ya, Coy !” ujar Surya.
            “Hey, bareng donk !” jawab Romi.
            Akhirnya mereka balik ke rumah masing masing. Ryo nganterin Surya balik, Romi sama Neta, n Dani ma Imel……? Mereka berdua happy end day.

            Sesampainya di rumah Neta.
            “Makasih ya, Rom ! dah nganterin Gue pulang !” ujar Neta.
            “Sama-sama. Anggap aja ni permintaan maaf Gue, dah jutek ma kamu !” ucap Romi sambil tersenyum. Neta mengiyakan. Neta merasa se
Nang banget hari ini apalagi disertai senym manis dan ikhlas dari Romi, pujaan hatinya.
            “Emm….. Rom ! kamu ga’ mampir dulu ?” tanya Neta
            “Ga’ usahlah, kan udah malem ! Ga’ enak ma ortu kamu n tetangga. Ntar disangkain apa lagi ?”
            “Oya…..Rom ! makasih ya udah mau jadi temen Gue !” ucap Neta disertai senyum dan anggukan Romi. Dan kali ini lebih tulus dari yang ada.
            “Ya udah ya Net, Gue balik dulu, Asallamualikum !”
            “Wa’allaikumsalam, “ ujar Neta membalas.
            Romi pun pulang ke rumahnya. Setelah motor Romi berbelok dari tikungan, Neta masuk ke dalam rumah.
            “Siapa tadi, Net ?” tanya mama Neta.
            “Oh….mama. Dia Romi, temen band Neta, Ma !” jawab Neta.
            “Kamu maen band ?” tanya mama Neta.
            “Iya ma ! ga’ boleh ya ?” tanya Neta balik.
            “Boleh, tapi inget kamu kan bentar lagi ujian ! tinggal 4 bulan lagi, lho, Net !” ujar mama Neta memperingatkan. Neta mengangguk tanda mengiyakan. “Satu hal lagi !” ucap mama Neta serius.
            “Apa, Ma ?”
            “Kamu bentar lagi mau ujian dan lulus kan ? kamu harus fokus ke ujian dulu !” Buang jauh-jauh pikiran buat pacaran !” ucap Mama neta serius seolah-olah tau apa yang ada di hati dan pikiran Neta. “Apalagi kamu pernah punya pengalaman pahit kan sama cowo’ kamu yang dulu ?” mama Neta menambahkan.
            “Iya, Ma !’ lirih Neta pelan. “Ya udah ya, Ma ! Neta mau tidur dulu !”
            “Ya , sana. Jangan lupa , sholat dulu, Net !” Mama Neta memperingatkan.
            “Ya, Ma !” teriak Neta karena udah pergi menuju kamarnya.
            Malam pun berlalu, tetapi Neta belum bisa memejamkan matanya. Dia masih teringat akan senyum manis Romi. Meskipun pendek, Neta mencintai Romi. Jam berdentang 12 kali, tapi neta belum bisa memejamkan matanya. Dia kemudian bangkit dari tempat tidurnya menuju meja belajarnya n mulai menulis diary tentang apa yang dia alami hari itu.
            Dear Diary, 1 Februari 2008
            Deary…… hari ini Neta seneng banget. Neta bisa deket ma “Romi”
            Romi lho, Deary ! tadi Neta deket ma Dia, trus Dia udah ga’ marahl lagi ma Neta, malah Dia muji-muji Neta gitu, Deary!!! Neta beruntu
            ng bisa kenal ma Dia. N Neta juga terima kasih ma Alloh udah mem
            pertemukan Neta sama Dia n temen-temen yang baek-baek n mau
            bantuin Neta!!!
            Malam Deary………………
                                                                                                NETA


###
            Pagi pun kembali tiba. Sudah saatnya Romi berangkat ke sekolah.waktu sudah menunjukkan 05.45. Memang sudah menjadi kebiasaan Romi buat bangun pagi, melaksanakan sholat subuh, trus mandi n sarapan. Romi tinggal bersama mama dan pembantunya, Romi memanggil dengan sebutan bibi. Papa Romi sudah lam meninggal waktu Romi masih duduk di bangku SD dan sekarang Mamanya bekerja sendirian guna membiayai sekolah Romi dan gaji pembantunya. Untuk itulah Romi giat beribadah dan belajar agar Dia bisa membalas semua jasa Mamanya.
            “Pagi, Ma !” sapa Romi.
            “Pagi, Rom !” balas Mamanya.
            “Ini, dan rotinya !” ujar bibi sambil menyodorkan sepiring roti.
            “Ya, makasih ya, bi !” ucap Romi berterima kasih.
            “Pagi-pagi udah senyum-senyum sendiri ! kayaknya lagi seneng nich ?” ucap Mama Romi.
            “Ya, Ma, nanti kan ada ulangan Ekonomi, Romi kan paling suka sama pelajaran itu, Ma !” ucap Romi enteng.
            “Tapi, Aden udah belajar kan ?” tanya bibi.
            “Jelas udah dong, bi ! Pokoknya semua beres ,” ucap Romi bangga. Mama dan bibi hanya tersenyum melihatnya.
            “Ma, sarapan Romi udah abis ! Romi berangkat dulu ya ?”
            “Ya, ati-ati ya Romi ! Eh, kamu enggak bareng Mama aja Rom ?” Kita naek mobil, Kan sekolah kamu searah sama kantor Mama ?” ajak Mama Romi
            “Ga’ usah, Ma ! Romi naek sepeda aja lebih sehat, sekalian olah raga, Ma ?”
            “Ya udah ati-ati di jalan ya Rom !”
            “Ya Ma, Romi berangkat dulu. Asallamualaikum.” Ucap Romi setelah mencium tangan Mamanya.
            “Ya, Wa’alaikumsalam. “ ujar Mamanya. “Bi, tolong diberesin ya bekas sarapan den Romi !” perintah Mama Romi kepada bibi.
            “Ya, Nya !” ucap bibi singkat.

            Sesampainya di sekolah, Romi segera memarkir sepedanya. Romi terkejut begitu tiba di sekolah, Neta ternyata udah datang duluan di sekolah. Biasanya Romi orang yang pertama kali datang di sekolah.
            “Pagi, Net !” sapa Romi.
            “Pagi, Rom !” balasnya.
            “Koq kamu udah datang duluan ? biasanya begitu Gue datang ke sekolah, Gue duluan yang datang ?”
            “Oh….ga’ pa-pa kan duluan kamu ? lagian Gue juga lagi pengen datang pagi !” jelasnya. “Trus kamu sendiri, ngapain sich suka datang pagi-pagi ?” tanya Neta.
            “Biar dapat pahalanya duluan !” jawabnya singkat. Neta Cuma tersenyum mendengarnya. “Gue duluan ke kelas ya, mau belajar lagi, Coz ntar ada ulangan Ekonomi !” tambahnya lagi.
            “Oh …….. ya udah. Eh, Rom…..ntar bisa ga’ ketemuan pas jam istirahat ?” ajak Neta.
            “Beres !” ujarnya sambil tersenyum.
            “Sukses ulangannya, ya !” ujar Neta lagi. Romi tersenynum mendengarnya.
            Neta senang sekali bertemu Romi pagi ini, meskipun ada rasa sedikit kecewa di hatinya karena cuma sebentar doang ngobrol sama Romi. Tapi, baginya, itu pun sudah cukup berarti.

            Teng….teng….teng. lonceng sekolah berbunyi 3 kali, waktunya istirahat. Romi segera menuju kantin. Dia janji ma Neta buat ketemuan di sana. Di kantin Romi belum menemukan Neta, Romi memesan semangkok bakso dulu. Tidak lama  berselang setelah memesan bakso, Neta datang bersama “Genk Ladies”.
            “Halo, Rom,! Kayaknya enak, nich ?” sapa Sinta. “Mau donk traktir kita-kita juga ?” canda Sinta.
            “Boleh….. mumpung lagi awal bulan ! tapi len kali gantian ya, kalian yang traktir Gue !”
            “Ok, Rom !” ujar Ayu.
            Genk “Ladies” pun memesan 4 mangkok bakso. Sambil menunggu pesanan, Neta duduk di depan Romi n mulai ngobrol.
            “Oya, Net ! kamu mau ngomong apa ma Gue ?” tanya Romi.
            “Rom,…. Kamu masih ingat kan tentang acara Valentine di salah satu radio itu ?” tanya Neta sok akrab.
            “Iya masih ! Mang knapa ?” tanyanya.
            “Kamu tau kan siapa anggota Genk “Ladies” yang disuruh ikut acara itu ?” tanya Neta lagi.
            “Kamu kan !” jawab Romi singkat.
            “Trus kamu juga tau kan siapa Mak Comblang kita berdua ?” tanyanya lagi.
            “Iya…….tau ! Anggota Genk “Ladies” n Dani cs!”
            “Gini, Rom ! Gue pengen kenal n deket ma kamu lebih jauh biar kita ga’ kaku waktu acara itu ! kamu mau kan ?”
            “Gue mau !” jawab Romi singkat. “Tapi, Net ! Gue kut acara tu, emang Gue ngincer hadiahnya, bukan…..!” tambahnya lagi.
            “Ya…… Gue tau ! Gue sebenarnya juga ngincer hadiahnya koq ! tenang aja !” ujar neta sambil tersenyum, meskipun ada rasa sedikit kecewa di hatinya karena Romi masih belum  bisa nerima Neta lebih jauh lagi. Senyum yang sedikit dipaksakan n kurang iklas agar Romi bisa nerima perkataannya.
            “Oya….Rom, gimana tadi ulangannya ?” tanya Neta.
            “Insya Allah,  sukses !” ujar Romi senang. “ada lagi yang mau diobrolin, Net ?” tanya Romi. Neta Cuma mengangguk. “Apa ?”  tanyanya lagi.
            “Kapan-kapan Gue boleh maen ke rumahmu ga’ ?” tanya Neta disertai anggukan n senyuman Romi.
            “Ya udah ya, Net ! Gue mau ketemuan dulu ma Dani ! “ ujarnya mengakhiri pembicaraan.
            “Ya udah sono buruan ! Eit, jangan lupa bayarin tuch mangkok baksonya !”
            “Beres !” ujar Romi singkat. “Yu Mel, Sin, Gue balik dulu ya ?”
            “ Ok, Rom, thanks ya dibayarin !” ujar mereka. Romi hanya tersenyum. Senyum yang indah n tulus membuat mereka bertiga terpaku melihatnya. Ayu, Sinta, n Imel yang tadi duduk terpisah dari Neta, agar Neta bisa berdua dengan Romi, bangkit dari tempat duduknya saat ini n menghampiri Neta setelah Romi ga’ terlihat.
            “Da pa Net ?” tanya Imel, melihat raut wajah sedih Neta.
            “Romi….Romi ikut acara tu agar Dia bisa dapat hadiahnya, padahal Gue kan ikut acar tu demi dia !” ujar Neta sedih. Tampak wajah sedih Genk “Ladies” yang laen karena ikut merasakan ap yang dirasakan Neta.
            “Ya udah, net ! Ga’ usah dipikirin ! mungkin Lo masih perlu banyak waktu buat deketin Dia !” ujar ayu menghibur.
            “Ya, mungkin kalian bener !’
            “Udah ga’ usah dipikirin n sedih kayak gitu ! Ntar Lo ga’ bisa konsen lho waktu pelajaran !” tambah Sinta lagi.
            “Ya udah yo ! kita masuk kelas aj !” ajak Neta.

            Mereka berempat pun segera pergi dari kantin n menuju kelas mereka.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   
            “ Halo, Guys ! dari mana aja sich Lo ?” tanya Danu begitu melihat Romi duduk disampingnya.
            “Gue tadi abis di kantin, ketemuan ma Neta !” jawabnya singkat.
            “Ketemuan ?” ucap Surya n Ryo bareng seolah mereka ga’ percaya pa yang didengernya yang keluar dari mulut Romi.
            “Iya….. tapi Dia yang ngajak koq !”
            “Trus you n Neta ngomong pa ja ?” tanya Dani lagi.
            “Ga’ da, cuma bahas tentanng acara valentine doang !”
            “Trus Lo ngomong apa ke Neta ?” tambah Surya.
            “Gue Cuma nngomong kalo’ Gue kut acara tu pingin dapat hadiahnya doang !” ujar Romi.
            “Ya ampun, Rom,…….Rom ! Lo pernah ngerti ga’ perasaan orang ! Gimana kalol Neta tersinggung ?” tanyna Dani.
            “Tersinggung ? kayaknya ga’ dech ! Dia juga ngincer hadiahnya koq !” jawab Romi polos. Semua Cuma terdiam. Masih banyak sesuatu yang belum Romi tau tentang Neta. Tentang perasaan Neta yang suka sama Dia.

            Malam hari, sehari sebelum acara Valentine, Romi, Dani, Surya, n Ryo ditambah Neta n Imel baru selesai maen band. Ga’ disangka, Imel ternyata juga ikut band mereka n ternyata Imel jago maen keyboard.
            “Siapa bilang suara kamu jelek, Net ?” puji Romi
            ‘”Kan barusan kamu yang bilang ! Ae…ae…ae !” canda Neta. “Suara kamu juga bagus koq, Rom !” puji Neta balik.
            “Kamu pinter juga maen keyboard, Yang !” kini giliran Dani yang puji Imel.
            “Kamu juga ! Kamu jago banget nge-Drumnya !” balas Imel.
            “Wah, yo ! kamu hebat lho maen melodinya !” ucap Surya ga’ mau kalah.
            “Kamu ternyata bisa juga pegang Bass, Gue salut sama Lo !” ucap Ryo terma kasih.
Mereka semua tertawa mendengarnya. Hari sudah malam n saatnya mereka tuk balik ke rumah masing-masing. Romi bersama Neta, Surya n Ryo,n Dani ma Imel……? Seperti biasa, kencan sendirian.
            Waktu 13 hari ternyata sudah cukup buat Neta tuk deketin Romi. Mereka berdua pun sudah terlihat mulai akrab n kalo ngobrol udah ga’ kaku lagi.

            Di depan rumah Neta.
            “Rom, makasih ya, udah dianterin balik !” ucap Neta.
            “Yee….. makasih mlulu. Gue kan temen kamu juga, ga’ usah sungkan lagi !” ucap Romi. “Kasih apa kek ? makanan ato apa aja buat oleh-oleh gitu !” canda Romi.
            “Ya udah Gue ambil sesuatu  bentar ya !”
            “Heh……koq serius ! Gue kan Cuma bercanda !”
            “Ga’ papa lage !” ujar Neta sembari masuk ke dalam rumah.
            Ga’ berapa lama, Neta keluar rumah sambil membawa sesuatu ditangan yang disembunyikan di balik badan. Padahal sebenarnya Neta ga’ bawa apa-apa.
            “Ni oleh-olehnya ! Tapi kamu merem dulu ya !’ pinta Neta.
            “Ya !” ucap Romi sambil menutup matanya.
            Cup. Ternyata yang diberikan Neta adalah sebuah ciuman di pipi kiri Romi sebagai tanda sayang n terima kasih.
            “Kamu….. kamu apa-apaan sich ? “ tanya  Romi  tersipu plus kaget.
            “Makasih ya, buat semuanya ya Rom !"                                                              "Gue balik….. balik dulu ya !” ujar Romi gugup. N makasih ya buat oleh-olehnya. “ tambahnya lagi sembari memegang pipi kirinya. Neta cuma tersenyum.
            Dheg. Jantung Romi berdegup kencang melihat senyum Neta. Slama bersama Neta, belum pernah merasakan perasaan yang aneh ini.
            “Ya udah buruan sana ! Ntar kemaleman lho !” ujar Neta ketika tau Romi menatapnya lama.
            “Oya….ya…ya udah dulu ya ! Assalamualaikum !” ujar Romi gugup.
            “Ya, Wa’alaikumsalam !”
            Romi pun menyalakan motornnya n segera bvalilk ke rumahnya. Neta segera masuk ke dalam rumah setelah Romi menghilang dari pandangannya. Neta masuk ke kamar n melakukan ritual rutinnya, sholat n nulis Deary. Deary yang isinya penuh dengan perasaan Neta ke Romi.
            Malam semakin larut, Neta masih belum bisa memejamkan matanya. Dia teringat akan sebuah ciuman yang diberikannya pada Romi. Neta heran mengapa Romi ga’ marah waktu nrimanya malah Dia senang, padahal Neta kan belum jadian ma Romi, sedangkan Romi……?
            Hal sama dilakukan Romi, Dia juga masih belum dapat memejamkan matanya. Dia teringat akan sebuah ciuman n senyuman yang diberikan Neta untuknya. N juga perasaan deg-degan n gugup sat Neta tersenyum padanya. “Jangan-jangan Gue suka lage ma Neta ?” tanyanya dalam hati. “Ah, ga’ mungkin ! Dia kan perfect banget, sedangkan Gue….? Ya jelas ga’ mungkin Gue suka sama Dia !” ujarnya dalam hati.

####
            Malam hari Valentine. Pada malam itu diadakan acara cari jodoh melalui Mak Comblang di salah satu stasiun radio di kota tersebut. Untuk itulah, Genk “Ladies” n Dani cs. Ada dalam acara itu. Ga’ disangka pesertanya banyak sekali, apalagi yang jadi Mak Comblangnya. Acara pun dimulai . acara tersebut terlihat meriah apalagi ditambah hiburan band dari Ibu kota. Tiba giliran Neta n Romi.
            Acaranya demikian. Mak Comblang cowo’ ketemu sama Mak Comblang yang cewe’. Trus yang dicomblangin dipertemukan tetapi dengan syarat, peserta yang dicomblangin ga’ boleh saling kenal n tentu aja Genk “Ladies” ma Dani cs. Harus melanggar aturan itu. Lalu para peserta diberi tantangan untuk merayu cewe’/ cowo’ yang dia suka. Misal diberi puisi, dibuatkan lagu, ato diberi bunga. Setelah babak itu dinyatakan lulus, selanjutnya babak di mana para peserta menyatakan cinta pada peserta lain.
            Nah babak inilah yang sedang dilaksanakan Neta n Romi. Neta yang udah jatuh cinta, menyatakan cintanya pada Romi n Romi yang sudah kepingin dapat hadiahnya menerima pernyataan cinta  Neta. Neta senang, teman-teman merekapun ikut senang. Saatnya pengumuman.
            ‘Juara ketiga diraih oleh…… jennifer dan Ardi !” teriak sang presenter. Penonton berepuk tangan.
            “Juara kedua diraih oleh……. Nindy dan Bayu !” tepuk tangan meriah pun terdengar lagi.
            “Dan…… juara pertama…….adalah……,.Neta dan Romi !” kata Presenter. Neta dan Romi terkejut. Mereka ga’ nyangka bakal menang n dapat hadiah, begitu pula teman-teman mereka. Malam semakin larut, mereka segera pulang ke rumah masing-masing membawa kebanggan.

###
Sehari setelah Romi n Neta jadian, tetapi sikap Romi masih biasa-biasa aja ke Neta, malahan Neta yang semakin agresif  ngedeketin Romi. Siang itu di sekolah, saat istirahat.
            “ Hey, Rom !!” sapa Neta
            “Hey, juga !” balasnya singkat.
            “Ga’ nyangka ya Rom, kita bisa menang !”
            “Ya juga ya !”
            “Eh, Rom B-T-W kamu udah beli nomor belum buat Hp baru kamu ?” tanya Neta.
            “Ga’ Gue ga’ beli nomor baru. Kan nomor Gue yang waktu itu masih !” jelasnya.
            “Nomor kamu brapa, Rom ?”
            Romi memberi tau nomornya ke Neta, “ 085436397060 ! kalo kamu berapa ?” balas Romi.
            “Ntar aja, Rom ! Ntar malem Gue telpon kamu !” jelasnya.
            “Ow ya udah ! tapi ntar malem jangan lupa ya, telpon Gue !” pinta Romi.
            “ tentu Rom…..tentu !” jawab Neta dengan senang.
            “Oya, B-T-W juga, udah makan pa blom ?” tanya Romi.
            “Belum !” jawab Neta singkat.
            ‘Gimana kita ke kantin, anak-anak pasti di situ ! kan kemaren barusan dapat bonus juga !” ajak Romi. Neta pun mengiyakan ajakan kekasihnya itu. Mereka berduapun pergi ke kantin n bener dugaan Romi. Anak-anak pada ngumpul di kantin.
            “Cieee……yang baru jadian, datang bareng, udah kayak suami- istri aja !” ledek Ayu.
            “Sembarangan, “ jawab Romi n Neta bareng.
            “Wah-wah….udah datangnya bareng, jawabnya juga bareng lage !” tambah Sinta.
            ‘Make a wish……make a wish !’  ujar  Ryo.
            “Make  a wish gimana ?” tanya Romi.
            “Jadi kalo’ ada orang yang jawab bareng, Dia harus make a wish gitu! Trus bareng ngucapin flip-flop. Trus kalo’ jawabannya beda tu brarti tandanya make a wish kalian dikabulkan, lho !” terang Surya.
            “ Ah….. ngaco kalian ! Make a  wish dikabulkan tu kalo mintanya sama yang Diatas !” ujar Neta.
            “Ia  nich…….ga’ nyambng banget !” tambah Romi.
            “Trus napa harus beda?” tanya Neta.
            “Tu biar ga’ sama!” ujar Dani
            “Yeee…. Kalo’ gitu sch gw juga tau! Kalo’ beda tu berarti ga’ sama!” ucap Romi.S
            “Peeh…….coba aja dulu ! Percaya ga’ percaya yang penting dicoba dulu !” ajak Imel  menirukan kebiasaan Dani.
            “Ya udah kita coba ya Net !” ajak Romi. Mereka berdua memejamkan mata. Setelah membuka mata, mereka mengatakan flip-flop n ternyata jawaban mreka beda.           
“Nah lho, beda kan?” Ujar Dani.
            “Wah…… tu tandanya kalian jodoh tuh !” ejek Surya.
            “Lo tadi make a wish apa, Rom ?” tanya Ryo.
            “R-H-S dong !” jawab Romi singkat.
            “Kalo’ Lo, Net ?” kini giliran Ayu yang bertanya.
            “R-H-S juga dong !” jawabnya singkat.
            “Udah, ah……..Gue laper nich. Bayarin Gue ya           ,Frend ?” pinta Romi. “Kan kalian baru aja dapat duit dari menang acara itu !” tambahnya lagi.
“Enak aja ! Harusnya Lo ma Neta yang bayarin kita-kita !” sanggah Surya. “Kan Lo ma Neta baru aja jadian !” tambahnya lagi.
“Udah dech, jangan ngledek. Buruan kita udah lapar. Kan berkat Gue juga kalian dapat duitnya !” ucap Romi. Kini mereka semua ga’ bisa mengelak n dengan hati yang terpaksa mereka membayar makanan n minuman yang dipesan Romi n Neta.
“Ikhlas ga’ nich ?” ledek Neta.
“Ya….ya… ikhlas !” ujar Sinta, meskipun dengan hati yang terpaksa. Ga’ berapa lama setelah Romi n Neta selesai makan, lonceng sekolah berdentang 3 kali menandakan mereka harus siap untuk pelajaran lagi.

Malam pun menjelang tiba. Neta udah janji ma Romi buat nelpon Dia. Neta segera memencet nomor Hp Romi.
“0-8-5-4-3-6-3-9-7-0-6-0,” ujar Neta dalam hati. Nada tunggu…..tuut…tuut…..tuu……klikl.
“Halo, Assalamualaikum “ suara lembut Romi terdengar di telinga Neta sekarang.
“Wa’alaikumsalam, Romi ?” Ni Neta Rom !”
“Ya, Neta ! Da pa, Net ?” tanya Romi.
“Gimana sich kamu ni Rom. Kan neta udah janji ma kamu, malem ini Neta nelpon kamu !”
“Oh,janji ya !” Kamu lagi nagpain, Net ?”
“Ni aku lage nelpon kamu ! kamu ndiri lage ngapain Rom ?” tanya Neta balik.
“Ni aku lage ngobrol ma kamu !” balas Romi.
“Ih…….Romi…….lage ngapain sich, Rom ?”
‘He….he…he, jangan ngambek dong, ni aku lage belajar ! Kamu ndiri tadi ditanya, ga’ mau jawab ?”
“Aq lage nonton TV, Rom ! Lage belajar apa ?”
“Ni lage belajar Akuntansi ! Kammu ga’ belajar ?”
“Udah Rom ! Ni baru slesei !”
“Udah makan n sholat belum ?”
“Udah semua, ntar tinggal tidur  ! Kalo kamu ?”
“Aq dah makan, tapi belum sholat !”
“Ya udah buruan sana sholat, ntar pahalanya telat datang lho !”
“Kalo’ gitu udahan dulu ya, Net !” ujar Romi.
“Ya udah, Aq tutup ya, Assalamualaikum !”
“Wa’alaikumsalam, “ balasnya singkat.
“C. U, Rom !” ujar neta. Tut…..tuut….tulit, telpon udah ditutup sama Romi.

###
Teet…teet…terdengar suaura bel di sebuah rumah. Ya, ini rumah Romi. Sore ini, Neta datang ke rumah Romi. Cklek. Terdengar suara pintu dibuka.
“Cari siapa, Neng ?” tanya Bibi.
“Saya cari Romi, bi’ ! Rominya da ?” tanya Neta.
“oh, den Rominya belum pulang !” ujar Bibi.
“Romi kemana Bi’ ?” tanya Neta.
“Siapa, Bi’ ?” terdengar suara perempuan di belakang Bibi. Dia adalah Mama Romi.
Neta pun memperkenalkan diri. “Saya Neta, tante !” Rominya ada ?”
“Oh, Romi belum pulang tuch !” ujar mama Romi.
“Kalo’ boleh tau ke mana ya ?” tanyanya lagi.
“Katanya sich tadi ada pertandingan final antar SMA se- kota dan Romi harus datang, katanya Dia kaptennya !”
Neta baru ingat kalo’ hari ini pertandingan final sepak bola antar SMA se- kota n sekolah mereka berhasil masuk final.
“Iya, tante ! saya baru ingat !”
“Ya udah masuk dulu ! Bentar lagi juga pulang !” ujar mama Romi.
“Ya, tante, makasih !” Neta pun masuk ke dalam rumah Romi.
Rumah Romi ga’ terlalu besar. Tetapi nyaman buat ditinggali. Design interior berwarna biru menandakan kalo’ yang pilih warna dalah Romi. Romi emang suka banget sama warna biru. Sampai sukanya warna biru, Romi senang pergi ke sekolah pake’ tas biru, sepatu biru, jaket biru, ditambah motor Jupiter Z warna biru plus accessories sepeda motor bru ato sepeda BMX biru. Neta sampai hafal akan semuanya.
“Mau minum apa, Neng ?” tanya Bibi mengagetkan Neta.
“Ga’ usah repot-repot, Bi ! Air putih aja !” jawabnya.
“Bentar ya, Neng !” Neta mengangguk.
Ga’ brapa lama, Mama Neta tiba di ruang tamu membawa 2 gelas sirup Cocopandan.
“Waduh, Tan ! Ngrepotin nich !” ujar Neta basa-basi.
“Nggak koq, Net ! Malah Tante seneng ada temen cewe’ Romi yang maen ke rumah !” ujar Mama Romi. “ Romi udah banyak cerita tentang kamu, lho ?”
Neta terkejut mendengarnya.
“Tante ga’ nyangka ! Kamu selain cantik, manis, juga anggun dan sopan, “ puji Mama Romi.
“ Makasih, Tan !” ujar Neta tersipu.
“Kamu suka sama Romi ya ?”
“Haah……Romi bilang gitu ya ke Tante ?” tanya Neta terkejut.
“Nggak sich. Tapi kalo’ di lihat dari mata kamu. Tante tau apa yang ada di hati kamu !” Bener kan kamu suka sama Romi ?”
 Neta cuma tersenyum tersipu.
“Trus, menurut Tante gimana ?” tanya Neta balik.
“Kalo’ tante sich support aja kamu pacaran sama Romi. Tapi, tante serahkan semua urusan ini ke Romi dan kamu !”
“Kalo’ menurut Tante, Romi suka nggak sama saya ?” tanya Neta lagi.
“Wah…… tante kurang tau tuch, Net ! Romi  sering cerita kamu ke Tante, tapi Dia pernah bilang kalo Dia belum mau pacaran dulu !” ujar Mama Romi. “Mungkin karena kejadian itu, ya !” tambah Mama Romi lirih. Neta kaget.
“Kejadian ? Kejadian apa, Tan ?”
“Lho memangnya barusan Tante bilang gitu ya ?” Neta mengangguk.
“Tapi kamu janji ya, jangan bilang siapa-siapa termasuk Romi !”
“Ya, Tan, neta janji !”
Mama Romi pun cerita.
“Critanya gini, Net ! Waktu itu Romi masih duduk di kelas III SMP. Dia pernah pacaran sama cewek, namanya Gita. Pada awalnya Gita tulus mencintai Romi. Sampai akhirnya mereka putus !”
“Putus ?”
“Gita selingkuh sama sahabat Romi sendiri. Mereka berdua ketauan Romi kencan bareng. Waktu ditanya mengapa, Gita selingkuh samaa sahabatnya itu, karena Gita malu pacaran sama Romi yang katanya pendek. Romi marah sekali waktu itu. Tapi memang sifat Romi yang enggak pernah mau nunjukin rasa marahnya, akhirnya Romi Cuma bisa mengurung diri di dalam kamar selama berminggu-minggu.” Ucap Mama Romi mengakhiri ceritanya.
Neta terkejut mendengar kisah Romi. Neta ga’ nyangka kalo Romi punya kisah yang suram n sama yang pernah terjadi sama dirinya.
“Tante bisa minta sesuatu sama Neta ?”
“Apa Tante ?”
“Kalo’ kamu pacaran sama Romi, tolong jangan sakiti hati Romi untuk yang ke dua kalinya, ya ?” pinta Mama Romi.
‘Neta janji sama Tante dan Romi. Neta enggak akan ngecewain Tante sama Romi !” ucap Neta bersungguh-sungguh.
“Makasih ya, Neta ! Tante senang kamu mau ngertiin Romi !”
“Ya, Tante. Saya cinta Romi apa adanya !”
“Bagus, Tante bangga sama kamu. Ya udah di minum dulu !” Mama Romi mempersilahkan Neta untuk  minum.
“Oya, Tante hampir lupa !”
Mama Romi n Neta tertawa. Tidak berapa lama berselang, terdengar suara pintu dibuka.
“Assalamualaikum “
“Wa’alaikumsalam “ ucap Mama Romi n Neta bareng.
“Lho koq kamu ada di sini Net ?” tanya Romi.
“Gimana, Rom, pertandingannya ?” tanya Mamanya.
“Alhamdulillah menang, Ma !”
“Berapa skornya, Rom ?” tanya Neta.
“7-6, lewat adu penalti sich !” jawab Romi singkat.
“Kamu jadi apa ? Neta bertanya lagi.
 “Gue kiper ! Lha kamu belum jawab pertanyaan Gue, koq kamu ada di sini ?” tanya Romi balik.
“Dia sudah 15 menit yang lalu di sini, Rom ! Mama aja udah ngobrol banyak ma Dia.” Jelas mamanya.
“Rom, setelah ini  kamu ga’ da acara lagi, khan ?” tannya Neta.
“Ga’ ada, emangnya ?” Romi balik bertanya.
“Ni kan malem Minggu, kita pergi yuk !” ajak Neta.
“Gue sich oke-oke aja, gimana Ma ?”
“Lho koq malah tanya Mama, kan yang mau pergi kalian ! Mama sich terserah kalian aja !”
“ Ya udah, kamu tunggu di sini bentar. Ngobrol aja ma Mama Gue. Gue mau mandi n ganti baju dulu !” Ma, Romi ke atas dulu ya ?”
“Ya udah, buruan sono, ntar kasian Neta nya lama nunggu !”
“Ga’ pa-pa koq, Tan !” ujar Neta.
Romi segera ke atas, ke kamar tidurnya, mandi n sholat. Neta di bawah ngobrol sama Mama Romi. Waktu udah menunjukkan pukul 18.30.Romi segera turun menemui Neta.
“Oya, Net ! kamu koq tau rumah Gue ?” tanya Romi begitu sampai di bawah.
“Anak-anak yang britau Gue ! Ya udah, udah malem nich !” rengek Neta.
“Perginya mau naek apa ?”
“Motor aja dach, biar ga’ ribet !” ujar Neta.
“Ya udah yuk ! Ma, Romi brangkat dulu ya ?”
“Ya, ati-ati di jalan ya !”
“ Mari, Tan !”
“Ya, Rom, pulangnya jangan malem-malem ! Kasihan tuch anak orang !” pinta Mamanya.
“Beres, Ma ! Assalamualaikum !”
“Wa’alaikumsalam !”
Malam yang menyenangkan buat mereka berdua, apalagi Neta.

###
 Malam sudah berlalu dan hari ini adalah hari Minggu. Romi sudah janji ma Dani cs mau maen sepakbola di lapangan deket rumah Ryo. Waktu menunjukkan pukul 10 pagi. Romi sudah bersiap-siap untuk pergi.
            “Mau kemana, Rom ?” tanya Mamanya.
            “Mau maen sepakbola, Ma ! dia da janji ma anak-anak !” ucapnya singkat.
            “Ga’ makan dulu, Den ?” tanya bibi.
            “Ga’ usah bi’ ! makasih, ntar aja abis maen !”
            “Ya, sudah, ati-ati di jalan ya, Rom !”
            “Ya, ma ! Romi berangkat dulu ya ! Assalamualaikum !”
            “Wa’laikumsalam !” jawab mamanya dan bibi.
            Sesampainya di rumah Ryo, Dani, Surya dan Ryo udah pada maen sepakbola.
            “Hey, Rom. Buruan !” ajak Surya.
            “Ya !”
            “Semalem, lo kemana aja ma Neta ?” tanya Dani.
            “Semalem ? Oh… gue ke mall ma Neta ! koq lo tau gue ma Neta ?”
            “Anak-anak kan kemaren kan ke rumah lo !” jelas Ryo. “Awaa…s.”
            Bug. Kepala Romi kena bola. Romi cuma nyengir-nyengir sambil meringis kesakitan.
            “Makanya, kalo maen tuh dilihat bolanya. Lo malah ngliat gue, emang gue Neta apa ?” ledek Dani. Anak-anak tertawa, Romi cuma nyengir gak karuan.
            “Apaan sich, lo!” ujarnya.
            “Trus lo ngapain aja ma Neta ?” tanya Surya.
            “ Gue cuma nonton doang, udah itu aja ! trus lo ngapain ke tempat gue ?” tanya Romi balik.
            “Anak-anak pingin ngajak lo ma Neta kencan bareng !” jawab Dani.
            “Kencan ?”
            “Iya kencan !” ujar Ryo
            “Ya kencan, K-E-N-C-A-N !” tambah Surya ikut-ikutan.
            “Diem lo !” triak Dani marah.” Jadi gini ….”
            “Jadi gini Rom,” potong Surya lagi.” Gini “.
            “Lo gini-gini mlulu, jelasin donk !” pinta Romi.
            “Udah gue aja yang jelasin. Diem lo pada !” pinta Dani marah. “kita pingin ngajak lo ma Neta kencan bareng. Lo ma Neta, gue ma Imel, Surya ma ceweknya yang beda sekolah ma kita itu, trus Ryo ma ceweknya yang rumahnya belakang rumah dia no” ujar Dani sambil menunjuk rumah Ryo.
            “Siapa lagi ?” tanya Romi.
            “Trus Sinta ma cowoknya yang udah kuliah di Universitas Negeri di kota ini” jawab Dani.
            “Trus Ayu ? “ tanya Romi.
            “Ayu sama cowoknya, adik kelas yang satu sekolah sama ceweknya Surya !” jelas Dani. Semua mengangguk.
            “Trus waktu ke rumah gue, gue bawa ga’ ada lo kemana lagi ?”
            “Kita kan ke tempat lo, kata nyokap lo, lo lagi jalan ma Neta. Trus, ya kita jalan sendiri !” terangnya lagi.
            “Gooo…ool !” ucap Surya mengagetkan mereka.
            “Yaah…koq gol sich !” ucap Ryo dengan kecewa. “Ni gara-gara lo sich, Rom !”
            “Lha, koq jadi gue yang disalahin ?”
            “Abis lo ngobrol mlulu ma Dani sich !”
            “Ya udah maen lagi aja. Liat aja Sur, Dan. Gue pasti bikin gol ke gawang kalian” ucap Romi.
            “Coba aja kalo bisa !” ujar Surya. Mereka melanjutkan permainan.

            Di waktu yang sama dan tempat yang berbeda, Neta ngumpul ma genk-nya di mall, biasa mereka ngumpul, ngabisin waktu, plus yang digandrungi cewek-cewek kayak mereka, yap … shoping dan ke salon. Saat itu, Neta dan the genk sedang makan di sebuah café.
            “Lo kemaren kemana sich Net ?” tanya Imel.
            “Gue kemaren jalan ma Romi ! mangnya napa ?” tanya Neta balik.
            “Iya tau lo kemaren jalan ma Romi, tapi kemana ?” kini giliran Ayu bertanya.
            “Gue nonton ma Romi ! mangnya ada apa sich, girl’s ?” Neta heran.
            “Kita mau ngajakin kalian kencan berjama’ah !” ucap Sinta sembarangan.
            “Kencan berjama’ah ?” Neta semakin heran mendengarnya.
            “Iya !” jawab Imel ketus. “jadi kita ngajak pasangan masing-masing buat kencan, tapi berangkatnya barengan. Gitu lho, nyonya Romi !” ledek Imel lagi. Neta cuma tersenyum.
            “Seru banget ya kemaren !” ucap Ayu sombong.
            “Iya, ya !” tambah Sinta.
            “Kemaren lo duluan sich ma Romi. Coba kalo ikut ? kan tambah seru !” ujar Imel. “Oya lu kemaren ga’ datang ke pertandingan sepakbola napa ?”
            “Gue lupa. Gue kemaren ke rumah Romi !” jawab Neta singkat.
            “Lo ngapain kerumahnya ? bukannya “Romeo” lo tuh maen ?” tanya Imel.
            “Iya gue lupa kalo Romi ada pertandingan. Trus gue ngobrol aja ma nyokapnya.” ujar Neta.
            “Wah ngobrol ya sama camer !” ejek Ayu.
            “Apaan sich lo ! dia, trus gimana pertandingannya ?” tanya Neta.
            “Emangnya cowok lo ga crita apa ?” tanya Sinta. Neta cuma menggelengkan kepalanya sambil berucap lirih, “enggak !”
            “Ya ampun cowok lo tuch, kebangetan banget ya ! masa ga crita ma ceweknya sendiri sich !” ujar Ayu kesal.
            “Critain dong, girl’s !” pinta Neta.
            “Kemaren tuch, seru banget. Dramatis dech pokoknya. Waktu sisa pertandingan, ya … kurang lebih 2 menit, sekolah kita udah ketinggalan 1-0. trus sekolah lawan nyerang terus. Tapi masih untung ada cowok lu, kemaren dia keren banget. Dia sebagai benteng terakhir yang gagalin semua peluang dan tendangan dari sekolah lawan.” ujar Imel bercerita, “lanjutin, girl’s ! “ pintanya.
            “Trus begitu penyerang lawan nendang bola, masih bisa ditangkap cowok lo. Bola dilempar dan serangan balik. Pemain lawan yang ngrasa udah menang mulai maju semua. Nah begitu serangan balik, mereka kelabakan dan peluang ini ga’ disia-sia in ma Cipto, penyerang handal yang dimiliki sekolah kita. Dan gol skor 1-1. Lanjutin, Sin !” pinta Ayu yang tadi bercerita.
            “Skor 1-1 bertahan sampai babak ke-2 tambahan waktu, ya akhirnya drama penalti. Lanjutin, girl’s !” pinta Sinta.
            “Enak aja ! lo belom sampai 1 menit kan crita ! “ ujar Ayu sewot. Sinta melanjutkan critanya.
            “Trus penalti. Nah waktu penalti skornya 6-6. trus giliran cowoknya Imel yang nendang !
            “Maksud lo, Dani ?” tanya Neta.
            “Ya siapa lagi. Ni mau dilanjutin ga’ critanya ? “ tanya Sinta sewot. Neta Cuma mengangguk. “ makanya diem dulu dan jangan banyak tanya !
            “Buruan napa !” ujar Neta kesal.
            “Trus waktu Dani nendang kan gol n skor 7-6. nah disini yang jadi pahlawan adalah cowok lo, Net ! dia yang gagalin tendangan lawan dan tim sepakbola kita lah yang jadi pemenangnya !” crita Sinta.
            “Kemaren banyak lho yang nonton dan dukung sekolah kita plus triakin-triakin cowok lo, Net !” ujar Ayu.
            “Maksud lo ? “ tanya Neta ga’ ngerti.
            “Ya, anak-anak kelas X ma XI tuch trutama, mereka nriakin kak Romi …. Kak Romi …. Gitu ! n salah satunya tetangga depan rumah lo, Net ! “ ucap Imel.
            “Maksud lo, Luna ?” Imel n yang lain mengangguk.
            Hati Neta ga’ tenang. Dia takut …. Dia takut kalau Romi bakal jatuh ke pelukan Luna. Neta tentu aja ga’ bisa nrimanya. Ya dia cemburu. Dia cemburu ma Luna apalagi Luna udah dianggap kayak adiknya sendiri.

###
            Pagi itu di sekolah. Upacara yang wajib setiap hari sedang berlangsung. Dalam pidatonya pagi itu, kepala sekolah yang merupakan kakek dari Sinta memberi nasehat kepada anak-anak kelas XII yang bentar lagi ujian plus menyingkap keberhasilan tim sepakbola sekolah mereka yang berhasil mengharumkan nama sekolah mereka dengan mengangkat tropi juara 1.
            “Nah anak-anak, bapak tidak bosan-bosannya memperingatkan kalian agar lebih serius belajar, terutama kalian yang sudah duduk di kelas XII dan sebentar lagi menghadapi ujian Nasional. Dan, bapak ingatkan kalian supaya tidak lupa berdoa. Dekatkanlah diri kalian dengan-Nya. Tanpa bantuan-Nya, kita bukan apa-apa” ujar Kepala Sekolah.
            “Bapak juga bangga atas prestasi kalian yang sudah mengharumkan almamater tercinta ini, terutama dari ekstrakurikuler sepakbola yang baru saja memenangkan pertandingan sepakbola antar SMA se-kota. Saya minta, Kapten tim sepakbola untuk maju ke depan mengangkat tropinya. “pinta kepala sekolah.
            Anak-anak bertepuk tangan. Romi pun maju ke depan. Anak-anak kelas X dan XI meneriaki Romi.
            “Wah, pujaan lo tuch, Net !” ledek Ayu.
            “Tapi, kayaknya lo ada saingannya nich !” tambah Sinta. Neta Cuma diam.
            “Udah ga’ usah lo pikirin, Net ! anak-anak mang kayak gitu !” ujar Imel menghibur. Neta cuma diam lagi. Tapi dalam hatinya, dia bangga sama Romi dan sebenarnya dia jealeous coz Romi banyak juga penggemarnya. Dalam hati Neta bertanya apa sich yang mereka suka dari Romi, kenapa gue juga suka Romi ?
            Romi mendapat salaman dari Kepala Sekolah plus penyerahan trofi. Semua yang hadir disitu bertepuk tangan. Romi tersenyum, memukau yang ada di situ.

###
            Teet…. Teet…. Teet…. Suara bel terdengar n kali ini terdengar dari rumah Neta. Neta keluar dan membukakan pintu. Yang datang adalah Luna, tetangga seberang rumahnya. Cklek.
            “Malem, kak Neta !” ucap Luna.
            “Malem juga, Luna ! ada apa ya ?”
            “Boleh masuk ga’, kak ?” pinta Luna.
            Neta mempersilakan Luna masuk, “ masuk aja, Lun ! ada apa ya, Lun ? kamu mau minta diajarin apa ma, kakak ?” tanya Neta.
            “Ga koq, kak ! ga’ ada !” ujar Luna.
            “Trus apa dong ?”
            “Gini, kak ! Hmm …. Gimana ya ngomongnya ….. “ ucap Luna ragu.
            “Udah ngomong aja !” pinta Neta.
            “Gini, kak ! denger-denger kakak deket ya ma kak Romi.”
            Dheg. Jantung Neta berdebar. Ada firasat buruk yang hinggap di pikiran Neta, ketika Luna menanyakan Romi. Jangan-jangan …….. Luna…..?
            “Hmm….. i…..iya…..kakak emang lage deket ma kak Romi, Lun !” ujar Neta. “Mang da pa ya, Lun ?” tanyanya lagi.
            “Tapi kakak ga’ pacaran kan ma kak Romi ?” tanya Luna ragu.
            “Memangnya da pa ya, Lun ?” Neta balik bertanya.
            “Udah, jawab dulu, kak !” pinta Luna. Neta cuma diam.
            “Kak …… Luna mau ngomomg n minta sesuatu ma kaka ! tapi kakak jangan marah ya ?” pinta Luna.
            “Kamu mau ngomong apa ?”
            “Sebenarnya …… sebenarnya Luna suka n cinta ma kak Romo !”
            Dheg. Untuk kedua kali, jantung Neta berdegup kencang. Benar firasat n dugaan Neta kalo’ Luna suka sama Romi. Neta bingung. Dia dihadapkan masalah yang rumit. Yang pertama, dia suka ma Romi n ga’ rela Romi lepas darinya n yang kedua, dia juga sayang ma Luna. Luna sudah dianggap kayak adiknya sendiri n dia ga’ pingin nyakitin hatinya. Dia bingung ga’ tau mana yang harus dipilih.
            “Kak ……. Kak……. Koq kak Neta nglamun ?” tanya Luna mengagetkanya.
            “Ga’ koq ! trus, kamu kesini mau apa ?” Neta balik bertanya.
            “Q mau tanya ma kakak ! kakak ga’ pacaran ma kak Romi kan ? kakak juga ga’ cinta dia kan ?” tanya Luna. Berat bagi Neta buat jawab pertanyaan. Dia juga bingung mau jawab gimana. Dengan terpaksa n berat hati, Neta cuma menggelengkan kepalanya lemah.
            “Syukurlah ! kakak mau ga’ bantuin Luna deket ma kak Romi ?” pinta Luna.
            “Gimana ya lun ! ……”
            “Please, kak …. bantuin Luna ! ya kak !” pinta Luna manja. Neta cuma mengangguk pasrah. “makasih ya kak ! kak Neta memang baek dech ! ya udah kak, Luna pulang dulu, ya !” tambahnya.
            Luna balik ke rumahnya. Begitu dia pulang, Neta menutup pintunya dan segera pergi ke kamarnya lalu mengunci kamarnya. Neta menangis sejadi-jadinya. Dia menangis semalaman.

           
###
Pagi hari di sekolah seperti biasa, Romi udah datang duluan ke sekolah. Romi ketemu ma Neta n menyapanya.
            “Pagi, Net !” sapa Romi. Neta melihat Romi n terdiam.
            “Mata kamu kenapa, Net ? abis nangis ya ?” tanya Romi heran melihat mata Neta yang sembab.
            “Ga’…… ga’ pa-pa koq, Rom ! gue ke kelas dulu, ya !” ujar Neta.
            Romi Cuma diam melihat Neta pergi. “pasti Neta lagi ada masalah !” pikir Romi dalam hati. Sebenarnya Neta menghindar dari Romi.
            Di dalam kelas, Neta masih juga belum brenti nangis sampek temen-temen genknya datang n ngliat Neta yang nangis sendirian di dalam kelas.
            “Lo, napa Net ?” tanya Ayu bingung. “lo ada masalah ?” tanyanya lagi.
            “Iya, lo napa Net ? kalo ada masalah crita dong ke kita-kita !” tambah Imel bingung yang ngliat Neta nangis n cuma diam kalo ditanya.
            “Lo ada masalah dengan Romi ?” tambah Sinta. Neta cuma mengangguk.
            “Brengsek si Romi, udah bikin Neta nangis !” marah Imel. “Biar gue hajar tuch orang !” tambahnya.
            “Girl’s ……. bukan …… bukan salah Romi koq !” ucap Neta terisak.
            “Trus apa dong, Net ? gue tadi tanya ada masalah dengan Romi, lo ngangguk, trus sekarang lo bilang bukan salah dia ! gue ga’ ngerti maksud lo, Net ?” ujar Sinta panjang lebar.
            “Girl’s, lo kalo’ ada masalah, bilang dong ! jangan diem aja !” pinta Ayu. Neta cuma diem.
            “Nah ….. skarang lo tenangin diri lo dulu ! nich gue bawa minum. Minum dech biar lo tenang !” pinta Imel menghibur. Neta pun meminumnya.
            “Lo skarang udah tenang kan ?” tanya Sinta. Neta mengangguk pelan. “skarang lo crita ke kita ! napa lo nangis, trus da pa dengan Romi !”
            “Semalem ……. semalem Luna ketempat gue !” ujar Neta yang masih terisak.
            “Luna ?” tanya yang laen. “Luna yang rumahnya depan rumah lo itu kan ?” tanya Imel lanjut. Neta mengangguk.
            “Ngapain Luna ke rumah lo ? trus dia ngomong pa aja?” tanya Ayu.
            “Dia….dia…..,” Neta mulai terisak lagi.
            “Dia napa, Net ?” tanya Ayu ga’ ngerti.
            “Dia….dia…..dia suka sama Romi !” jelas Neta.
            “Hah ! Luna suka sama Romi ?” tanya yang laen kaget. Lagi-lagi Neta diam.
            “Dia minta ma gue buat dukung dia n bantuin dia deket ma Romi “ tambah Neta lagi.
            “Trus lo mau bantuin dia. Sampe-sampe lo rela nglepasin Romi ?” tanya Imel. Lagi-lagi Neta Cuma ngangguk.
            “Lo bodo’ banget sich, Net !” tambah Sinta ikut-ikutan marah.
            “Gue terpaksa, Girl’s ! gue bingung. Di satu sisi, gue pingin liat orang yang gue sayangi bahagia, meskipun dengan cewe’ laen. Disisi yang laen, gue pingin liat orang yang udah gue anggap sodara sendiri juga bahagia.” ujar Neta marah mendengar dia dibilang bodoh sama sahabatnya sendiri.
            Semua terdiam. Mengerti apa yang sedang dihadapin Neta. Mereka juga berpikir apabila dihadapkan pada persoalan kayak gitu, pasti nglakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Neta.
            Tanpa mereka sadari, seorang cowok mengintip mereka dari depan kelas. N cowo’ itu adalah Romi.

            Di waktu istirahat, Romi menemui Neta di kantin, tempat biasa genk “ladies” ngumpul n makan.
            “Neta, kebetulan kamu disini !” sapa Romi begitu melihat Neta. “Kamu tadi nangis, da masalah apa ?” tanyanya.
            “Rom, gue pingin ngomong ma kamu !” ucap Neta.
            “Mau ngomomg apa ?” tanya Romi ga’ ngerti.
            “Kita putus, ya ?” pinta Neta. Semua yang ada disitu terkejut mendengarnya, termasuk Romi, wajah Romi berubah marah.
            “Ok ! kalo’ tu mau kamu ! apa kamu juga buat deketin Luna trus jadian ma dia, gitu ?” bentak Romi. Neta n the genk terkejut mendengarnya.
            “Sory, tadi gue nguping pembicaraan kalian di kelas ! ok, kalo lu emang mau kamu ! jujur aja ya, Net ! semenjak gue jadian ma kamu, gue ngrasa hidup gue lebih berarti ! n gue udah mulai sayang sama kamu ! trus sekarang kamu minta kita putus, supaya gue jadian ma Luna, gitu ? gue ga’ ngerti ma jalan pikiran kamu, tapi kalo emang itu mau kamu, akan gue lakuin ! satu hal lagi, Net, gue harap yang kamu lakuin tu benar n  Kamu ga’ akan menyesalinya !” ujar Romi panjang,  marah.
Untuk ke tiga kalinya mereka  semua terkejut. Neta Cuma bisa menangis menyesalinya. N Romi ? Romi pergi dari situ menuju kelas Luna.

###
Sudah seminggu semenjak Neta putus sama Romi. Mereka udah jarang sms ato nelpon. Di sekolah pun mereka juga jarang ngobrol meskipun mereka ketemu ato sekedar berpapasan. Anak-anak yang laen juga udah tau soal ini, termasuk Dani cs.
Teet….teet….teet. Suara bel rumah Neta berbunyi ! Cklek. Mama Neta membukakan pintu.
“Malam, Tante ! Kak Neta nya ada ?” suara Luna terdengar.
Ada tapi…..tapi Neta slalu ngurung diri di kamar. Tante ga’ tau Dia lagi ada masalah apa ! Tante udah tanya, tapi Neta slalu diem !” ucap Mama Neta.
“Trus, skarang Kak Neta nya di mana ? Di kamar ?” tanya Luna, Mama Neta mengangguk. “Ya udah, Tante ! Luna ke kamar kak Neta,ya ?” pinta Luna.
“Ya silahkan !” Mama Neta mempersilahkan. Luna segera menuju ke kamar Neta.
Tok….tok…tok….. Terdengar suara ketukan di kamar Neta.
“Masuk aja, ga’ dikunci !” ujar Neta. Luna pun masuk ke dalam.
“Malem, Kak !” ucap Luna mengagetkannya.
“Ngapain kamu ke sini !” ujar Neta ketus.
“Koq, marah-marah sich Kak ? Q kan datang ke sini mau nengok Kakak !” ujar Luna basa-basi.
“Udah ga’ usah basa-basi ! Kamu ngapain ke sini ?”
“Q ke sini mau ngucapin terima kasih ma Kak Neta. Berkat Kak Neta, Luna bisa jadian ma kak Romi. Neta terkejut mendengarnya. perasaan cemburu, sedih, kecewa, n marah, campur aduk di relung hatinya.
“Sorry ya, Kak ! Luna jadian ma Kak Romi benernya udah 5 hari yang lalu, tapi baru bisa bilang sekarang.” Neta marah mendengarnya.
Neta memendam prasaan marahnya. Dia lalu menghindari Luna.
“Kakak mau ke toilet dulu !” ucap Neta ketus. Neta lalu keluar kamarnya dan menuju ke kamar kecil.
Luna tinggal di kamar Neta. Kamar yang bernuansa warna pink, warna yang menjadi favorit Neta. Luna berkeliling kamar n menemukan Deary Neta. Deary yang slalu menjadi curahan hatinya. Entah perasaan ingin tau ato Cuma sekedar iseng, Luna membuka Deary Neta.
Romi, Romi, dan Romi itu yang tertulis di Deary Neta. Luna terkejut melihatnya. “Jadi slama ini, Kak Neta…… ?” pikir Luna. Luna juga terkejut menemukan foto kak Romi bersama Neta. Foto berdua yang mereka lakukan saat kencan pertama mereka. “Jadi selama ini alasan kak Neta mengurung diri di kamarnya ?” ujar Luna dalam hati.
Ga’ brapa lama berselang, Neta kembali ke kamarnya. Kini Dia terlihat lebih tenang n tegar dari sebelumnya. Luna terkejut melihat Neta yang kembali ke kamarnya.
“Kak, Luna pulang dulu ya !” Luna memohon diri. Neta Cuma terdiam. Baru beberapa langkah, Neta memanggil Luna.
”Luna !” panggil Neta. Luna menoleh. “Kakak minta ke kamu, jangan pernah kecewain Romi ya!” pinta Neta sambil tertunduk. Luna Cuma tersenyum. Senyum yang sedikit dipaksakan. Begitu Luna keluar, Neta menemukan buku Dearynya terbuka. “Jangan- jangan Luna…..?” ucap Neta dalam hati. Perasaan marah kembali diperlihatkan Neta.

###
Siang hari di sekolah, saat pulang, Luna bertemu Neta. Luna menyapanya, tetapi Neta diam aja. neta memang masih marah ke Luna karena Luna udah membuka Dearynya tanpa izin darinya. Luna lalu pergi menemui Romi.
“Kak !” ucap Luna ke Romi sambil tertunduk.
Ada apa, Luna ?” tanya Romi
“Kak, apa kakak serius jadian ma Luna?” tanya Luna balik. Romi terkejut. Romi terdiam.
“Kak kita putus aja, ya ?” pinta Luna. Romi semakin terkejut mendengarnya. Tetapi lagi-lagi Romi Cuma diam. Luna lalu melanjutkan pembicaraanya.
“Luna tau siapa yang kakak cintai, Luna juga tau gimana perasaan kak Romi ke Luna. Selama ini, saat kita kencan, kakak ga’ pernah konsen. Waktu Luna tanya tentang kakak, kakak selalu diam. Sebenarnya yang kakak pikirkan dalam pikiran kakak cuma kak Neta kan ?” tanya Luna. Romi semakin terkejut.
“Melihat reaksi kakak tadi, kayaknya Luna benar. Ya kan, kak ?” Romi mengangguk.
“Maafin kakak ya, Lun !” ucap Romi.
“Koq minta maafnya ke Luna sich, kak ? harusnya kakak minta maafnya sama kak Neta !” pinta Luna. Romi tersenyum mendengarnya. “slama ini, kakak adalah orang yang Luna cintai. Luna bahagia bisa jadian sama kakak, tetapi kak Neta adalah orang yang paling Luna sayangi. Luna pingin kak Neta bersama kak Romi !” ucap Luna.
“Kak Romi ga’ nyangka. Pikiran kamu udah dewasa. Makasih ya, Lun !” ucap Romi.
“Ya, kak !” balas Luna. “sekarang Luna temenin Kak Romi, ya ngungkapin prasaan kak Romi ke kak Neta. “ ajak Luna. Romi mengiyakan. Mereka berdua lalu menemui Neta.
“Kak …. Kak Neta …. Tunggu kak !” ucap Luna begitu bertemu Neta. Neta mempercepat jalannya begitu melihat Luna n Romi menemuinya. Romi pun berlari mengejar Neta, begitu pula Luna.
“Kamu kenapa sich, Net ? kamu mau nghindari kami ya ?” tanya Romi.
“Kamu apa-apaan sich, Rom ! lepasin dech !” pinta Neta yang tangannya di pegang Romi.
“Kak Luna, dengerin penjelasan kami dulu !” pinta Luna.
“Ga’ ada yang perlu dijelasin. Gue urus diri gue sendiri n kalian, urus aja urusan kalian sendiri”, ucap Neta sambil memberontak karena tangannya terus dipegang Romi. Romi pun melepas pegangannya. “ N kalian ga’ usah kejar gue lagi !” pinta Neta. Neta pun segera pergi dari tempat.
“Net …. Neta, tunggu, Net !” ucap Romi.
Neta yang terus dikejar Romi n Luna semakin mempercepat larinya. Dia menyebrang jalan. Begitu pula Luna n Romi. Tanpa Luna sadari, sebuah mobil meluncur ke arahnya.
“Awas, Lun !”
Ckiit. Braak. Tubuh Neta tertabrak mobil. Ternyata Neta mendorong Luna untuk menyelamatkannya, sehingga yang tertabrak adalah Neta. Neta mengorbankan dirinya demi menyelamatkan nyawa Luna. Neta pingsan dan bersimpuh darah.
“Neta …. Neta …. Neta, bangun Net, bangun !” pinta Romi. Luna lalu memanggil ambulance n Romi memberi pertolongan pertama. Tetapi Neta tidak juga bangun. Anggota genk “ladies” yang laen melihat Neta berdarah lalu menghampirinya.
“Neta ….. neta …. !” panggil Imel n Dani.
“Ni semua gara-gara kalian !” ucap Ayu sambil menunjuk Romi n Luna. Romi n Luna Cuma diem. “Kalo ada napa-napa sama Neta, kalian berdua ga’ kita maafin seumur hidup kita, “ tambahnya lagi.
Ga’ brapa lama ambulans datang. Tubuh Neta diangkut ke dalamnya.
“Saya butuh seorang buat nemenin dia” ujar petugas medis.
“Saya aja, Pak !” Romi menawarkan.
“Lu ga’ usah ikut-ikutan, biar gue aja !” bentak Imel. “saya aja, pak !” pintanya.
Luna, Romi, Ayu, Sinta, n Dani cuma tertunduk melihat Neta dibawa ke rumah sakit bersama Imel.
            Tiba-tiba tanpa mereka sadari, Luna, Ayu n Sinta meneteskan air mata. Sedangkan Romi n Dani khawatir tentang keadaan Neta. Tanpa Romi sadari, ternyata Romi juga meneteskan air mata.

            Malam hari, Romi pergi ke rumah Luna. Mereka ingin menjenguk Neta di Rumah Sakit. Sebelumnya Imel telpon Dani dari rumah sakit mengabarkan kalo Neta senang mendengar bahwa Neta baek-baek aja. Romi jadi lega.
            Begitu sampai di RS, sambutan ga’ hangat diperlihatkan anggota genk “Ladies”.
            “Mau apa kamu kesini ?” bentak Ayu. “Masih berani juga kamu kesini ?” tambahnya lagi.
            “Gue mau liat keadaan Neta !’ pinta Romi.
            “Hooo …. mau liat keadaan apa mau nyakitin dia lagi ?” ucap Imel marah. Dani menenangkan Imel.
            “Udah lah, Yang ! biarin dia ketemu ma Neta !” pinta Dani.
            “Ga’ bisa ! dia udah bikin Neta kayak gini ….. , “ ujar Imel menangis.
            “Plis ….., gue mohon, biarin gue ma Luna ketemu Neta !” pinta Romi sambil berlutut mohon belas kasihan dari mereka. Mereka terkejut melihatnya sekaligus ga’ tega. Dengan terpaksa mereka mengijinkan Romi ma Luna ketemu Neta di kamar RS.
            Romi n Luna pun masuk ke dalam. Tetapi Neta yang melihatnya segera memalingkan muka.
            “Net …… gimana keadaan kamu ?” tanya Romi basa-basi.
            “Mau apa kalian kesini ? blom puas kalian buat gue kayak gini ?” ucap Neta marah. Romi n Luna terdiam. Tiba-tiba Luna membuka suara.
            “Kak ….. Luna tau kakak marah ma kami ! Luna pingin minta maaf ma kak Neta. Luna udah merebut orang yang kak Neta sayang, Luna tau Luna salah. Makanya Luna kesini buat minta maaf sama kak Neta ! maafin Luna ya, kak ?” pinta Luna. Neta cuma diam sembari terus memalingkan wajahnya.
            “Luna sayang ma kak Romi, tapi Luna lebih ma kak Neta ! Luna udah anggap kak Neta, sebagai kakak Luna sendiri ! Luna cuma pingin kak Neta bahagia sama kak Romi !” ujar Luna lagi. “lebih baek biar kak Romi aja yang ngomong ma kak Neta !” suruh Luna. Lalu Romi yang ngomong ke Neta.
            “Net …….. gue …….. semenjak kita putus, gue selalu ingat kamu, Net ! setiap gue jalan ma Luna, gue ga’ bisa nglepasin bayangan kamu dari pikiran gue. Gue juga minta maaf ya ?” ucap Romi pelan. Tanpa tersadar, Neta meneteskan air matanya. Romi melanjutkan kata-katanya. Tanpa mereka sadari temen-temen mereka masuk ke dalam kamar.
            “Net ….. gue sayang sama kamu, gue cinta ma kamu ! kamu mau ga’ balikan ma gue lagi ?” pinta Romi. Neta yang dari tadi memalingkan wajahnya kini menatap Romi dengan hangat n matanya yang berkaca-kaca.
            “Kamu mau kan Net ?” tanya Romi lagi. Neta menangis, mengangguk, lalu tersenyum. Akhirnya Neta membuka suara yang semenjak tadi diem, marah.
            “Gue maafin kalian koq ! maafin gue juga ya ?” pinta Neta haru, Romi n Luna mengangguk.
            “Rom …….” Ucap Neta,
            “Ada apa ?” tanya Romi.
            “Kamu mau ga’ peluk gue. Slama ini gue pingin dipeluk sama orang gue sayang.” ucap Neta. Romi mengiyakan. Romi mendekati ranjang Neta. Romi tidak hanya memeluk Neta tetapi juga menciumnya.
            “Ciuman kita yang kedua” ucap Romi. Semua terkejut mendengarnya.
            “Emang kapan kalian pernah ciuman ?” tanya Sinta. Romi n Neta cuma tertawa. Tiba-tiba Luna berbicara.
            “Kak ……. ! mungkin emang sakit buat Luna. Tapi sakit ini udah terobati melihat dua orang yang Luna sayangi n cintai bisa bahagia.” ucap Luna.
            “Luna ……… makasih ya !” ucap Neta haru. Luna menangis dan tersenyum, lalu Luna memeluk Neta.” Luna sayang sama kak Neta !”
            “Kakak juga sayang sama kamu !” ucap Neta.“Rom ….,” panggil Neta.
            “Apa sayang ?” tanya Romi. “minta dicium lagi ?” ledek Romi.
            “Ceile udah pake’ sayang-sayang segala nich !” ejek Surya n Ryo yang datang tiba-tiba.
            “Gue duluan” ucap Ryo.
            “Enggak ! gue duluan !” ujar Surya juga.
            Mereka memang ga’ pernah akur. Sampai-sampai buat jenguk Neta mreka brebut.
            “Udah-udah ga’ usah berebut mau cipika-cipiki Neta ! udah milik Romi tuch !” ledek Dani sambil memeluk Imel. Ryo n Surya cuma tersipu.
            “Ada apa, Yang ?” lanjut Romi mendengar pangilan Neta tadi.
            “Gue janji sama kamu, kalo gue ga’ akan pernah ninggalin kamu, seperti yang udah kita lakuin ke kamu. Gue ga’ akan bikin kamu sakit hati lagi !” ucap Neta. Romi terkejut mendengarnya.
            “Kamu tau Gita ?” tanya Romi. Neta mengangguk.
            “Mama kamu udah crita banyak ke gue tentang kamu, Rom !” ujar Neta lagi. Romi terharu mendengarnya. Romi mendekati Neta n menciumnya lagi. Sambil berbisik Romi berkata.
            “Gue juga janji ga’ akan ninggalin kamu lagi !” janji Romi. “N kayaknya make a wish gw terkabul tuch!”
            “Emang make a wish lu apa’an, Rom?” tanya Dani.
            “Gw cuma berharap nemuin cinta sejati gw, cinta sejati yang g’ akan lepas meski kita jauh! N sekarang gw udh nemuin cinta sejati gw n yang jelas dy bener2 cinta n suka ma gw apa adanya!” ujar Romi sambil melirik ke Neta.
            “Wah kayaknya ada yang mau traktiran lagi, nich ?” ledek Ryo.
            “Makan-makan !” tambah Surya yang emang doyan makan.
            Mereka tertawa bersama n semakin larut dalam keharuan. Inilah kisah tentang cinta persahabatan sekelompok remaja. Kisah cinta yang rumit sekaligus membahagiakan.
            Ternyata Romi n Neta menemukan cinta sejati mereka setelah hari Valentine berakhir.

Sekian

Pengarang : My best Friend (Shanditya)
To        : All my best Friend (Shandy, surya, rio, sandri, ucky, dayu, vinda, nesya, dll)