Sabtu, 26 Maret 2011

MIMPI MAHAMERU

Mari kawan kuberitahu kalian cerita tentang mimpi yang hampir usang

Mimpi yang berakar sejak usianya 14,
Mimpi yang terbuat dari foto tua di sudut mading sekolah,
Mimpi tentang rindu berlari di padang ilalang,
Mimpi tentang menjemput pagi di depan kabut danau,
Mimpi tentang ribuan bintang yang terbang bersamanya ke puncak alam semesta

Kawanku yang bermimpi dengarkanlah ini,
Sepuluh tahun kemudian mimpi itu jadi nyata,
Lewat pencarian jatidiri yang murni,
Lewat kepatuhan terhadap garis hidup buatanNya,
Lewat kepasrahan akan sempitnya kesempatan,
Lewat hati yang percaya dan terus bermimpi

Namun mimpi itu mengujinya,
Lewat deru angin mengerikan,
Ribuan desir pasir yang rapuh,
Batuan angkuh yang licik,
Dan gelap malam yang mencekam

Belum, itu belum seberapa

Ketika pada suatu langkah bintang-bintang tak lagi membantunya,
Wangi hutan tak lagi menjadi senyumnya,
Saat itu tenaganya hampir habis,
Kakinya semakin berat dan tertatih letih,
Dan ujian batin menghantam tanpa permisi,

Kuberitahu kalian ia memutuskan tetap maju,
Maju dengan kedua kakinya yang sakit,
Maju dengan melepaskan gengsi manusianya,
Maju dengan kelemahannya,

Sampai ketika ia melihat warna paling sempurna yang pernah ia lihat,
Warna sinar matahari pertama di ufuk timur yang menjatuhkan airmatanya,
Campur aduk asa dan mimpi,
Campur aduk tenaga dan senyuman baru,
Ia terus melangkah

Tidak sampai disitu,
Ujian makin menggeliat ketika puncak berpasir diterangi gagahnya matahari,
Batuan semakin congkak,
Dan pasir semakin rapuh

Tidak, Mundur tetap bukan pilihan

Dengan nafas yang tidak bernada,
Dengan tubuh yang tidak berdaya,
Dengan hati yang tidak percaya,
Ia telah tiba di puncak landai yang NYATA,
Alam Semesta

Terdiam dan menatap keliling tanpa kata,
Menyadari bahwa tidak ada mimpi yang jadi nyata jika bukan restu dariNya,
Hanya syukur yang terus terucap di hati,
Dan airmata dan doa yang tau bagaimana mengungkapkannya

Kawanku para pemimpi,
Andaikan bisa ia bagi rasanya pada kalian,
Pastilah kalian mengerti mengapa cerita ini harus ia bagi

Dari sini untuk kalian pahami,
Bahwa segala mimpi akan terjadi Apabila kalian terus menyanyikannya di relung hati,
Apabila dengan segenap hati kalian bermimpi,
Apabila kalian juga berteriak kepada sang Khalik,
Aplabila kesabaran dan percaya adalah yang kalian genggam tiap hari

Pendar mimpinya kini kutitipkan pada kalian,
Agar mimpi apapun bisa menjadi nyata
Dan semakin banyak syukur yang naik ke Atas

Dituliskan oleh seorang teman, sahabat, saudara & adik - Ankayama Putri - 
setelah tiba di Puncak Mahameru 7 Agustus 2010


DOA SEDERHANA SEORANG PENDAKI

Ya Allah, jalan setapak dan sepi itu semakin kuat memikatku
Daya tariknya semakin sulit utk kulawan
Pesona alam negeri ini secara perlahan menjadi bagian dari diriku
Ketika angin dingin lembut membelai pipiku
Ketika pepohonan nan hijau menyambutku dengan keteduhannya
Ketika air hujan mendiginkan tubuhku yang kelelahan
Ketika mata air pegunungan menyegarkan tenggorokanku yang mongering
Ketika tanah-tanah coklat & berlumpur nant subur itu membalut kulitku
Ketika bebatuan menjadi tempat berpijak di saat lelah
Ketika seluruh komponen alam menyatu memberi makna bagi kehidupan

Saat berada di puncak gunung
Kekagumanku akan hasil karya-Mu yang agung semakin kuat
Berbagai bentuk, model dan bahan karya-Mu begitu sempurna
Inilah bumi tanah tempat ku berpijak
Inilah bumi dimana sejak awal diciptakan merupakan tempat yang segar
Inilah bumi dimana sejak awal diciptakan merupakan tempat yang alami
Inilah bumi yang seharusnya hingga kini dan seterusnya tetap segar dan alami
Inilah bumi dimana terdiri dari berbagai zat mengagumkan

Ya Allah, jalan setapak dan sepi itu semakin kuat mengikatku
Daya tariknya semakin kuat menarikku
Keindahan alam negeri ini secara perlahan menjadi bagian dari diriku
Disinilah kurasakan kekuatan dari-Mu muncul saat berada pada titik lelah
Disinilah kurasakan kekuatan cinta dari sesama
Disinilah kurasakan kekuatan cinta alam ini
Saat-saat dimana menyambut pesona siang dan malam yang berbeda
Saat-saat dimana aroma dedaunan segar menusuk tajam indra penciuman
Saat-saat dimana selimut kabut menghangatkan tubuhku

Ya Allah, jalan setapak dan sepi itu telah telah memanggil diriku
Daya tariknya semakin sulit untuk kuhindari
Pesona dan Keindahan alam negeri ini secara perlahan menjadi bagian dari diriku
Disinilah kukenal teman-teman terbaikku
Disinilah aku coba belajar memaknai kesederhanaan
Kesederhanaan yang telah membiusku
Yang kuinginkan adalah hidup menjadi lebih bermakna
Sebagaimana seluruh komponen alam menyatu dan bermakna utk kehidupan manusia

Salak 1, 27 Juni 2010
Harley B. Sastha
FB: http://www.facebook.com/harley.sastha

Minggu, 20 Maret 2011

Apa Sherpa, 19 kali Taklukkan Everest

Sekali saja bisa menaklukkan puncak Everest sudah luar biasa. Namun seorang warga Nepal ini bisa sampai 19 kali mendaki puncak tertinggi di dunia itu.

"Super Sherpa" yang layak menjadi julukan bagi Apa Sherpa karena telah berhasil menaklukkan PuncakEverest untuk ke-19 kalinya kemarin.

Dia memecahkan rekor dunia yang telah dicetaknya tahun lalu. Dia mencapai puncak setinggi 8.850 meter itu melalui rute Southeast Ridge yang ditemukan SirEdmund Hillary dari Selandia Baru dan Sherpa Tenzing Norgay pada 1953. "Dia mencapai puncak Everest pagi ini dan berada di sana sekira setengah jam," kata Jitendra Giri dari bidang pendakian Gunung Nepal.

Apa kemudian membentangkan spanduk bertuliskan, "Stop Climate Change, Let the Himalayas Live!" (Hentikan Perubahan Iklim, Biarkan Himalaya Hidup!) setelah mencapai puncak. Giri menambahkan, Apa dalam kondisi baik-baik saja dan sedang dalam perjalanan kembali ke base camp.

"Kita sangat senang dan bergembira atas pencapaian yang telah diraih Apa. Itu akan menjadi sorotan pada isu pemanasan global yang melandaEverest dan Himalaya," ujarnya. Para aktivis lingkungan mengatakan, gletser-gletser Himalaya menyusut cepat akibat perubahan iklim sehingga mengancam jutaan orang yang menggantungkan kebutuhan air mereka pada gletser-gletser Himalaya.

Lebih dari 3.000 orang telah mendaki Everest sejak 1953 melalui Nepal maupun Tibet. Dawa mengungkapkan, dengan dampak perubahan iklim, kini para pendaki mengalami kesulitan mendaki puncak Everest dari tahun ke tahun. "Salju-salju yang biasa menutupi dinding gunung semakin melelah," kata dia. Tim ekspedisi Apa juga mengumpulkan sampah-sampah yang ada di Everest.

"Kita membawa turun 5 ton sampah gunung, termasuk bekas pecahan helikopter, tenda yang rusak, kaleng, dan perlengkapan mendaki gunung," tandas Dawa. Apa pertama kali mencapai puncak Everesttahun 1990. Dia lahir di distrik Solukhumbhu, lokasi Gunung Everest, tetapi kini tinggal di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat. Dia berharap bisa menarik perhatian internasional terhadap efek perubahan iklim di pegunungan Himalaya.

Namaku Edelweis

Namaku Edelweis alias Anaphalis Javanica. Biasanya aku tumbuh di dataran tinggi atau puncak-puncak gunung. Oleh kalangan Botani, aku sering disebut tanaman sejenis perdu, dan termasuk anggota famili Compositae atau disebut juga Asteraceae.


Bungaku kecil sebesar bunga rumput. Orang lebih mengenaliku dengan warna putih daripada warna lainnya. Hidupku bergerombol diujung dahan dengan harum yang khas. Tinggi batangku dapat mencapai lima meter dengan daun-daun runcing dan lurus. Bungaku istimewa, tak pernah layu, mekarku abadi, sehingga aku dijuluki "bunga abadi".

Sungguh julukan inilah yang menjadi beban bagiku, karena banyak orang, terutama para pecinta alam menyalahgunakan 'arti' keabadianku selama ini.

Keabadianku mereka samakan dengan dengan 'cinta abadi', cinta sepasang manusia yang tidak memiliki ikatan resmi. Ah.... apalah arti protesku?, toh siapa yang peduli dengan rintihanku?

Aku berada dikamar Dara. Tersusun rapi diatas meja belajarnya. Disampingku ada diktat kuliah, novel, majalah remaja dan... bunga-bunga koleksi Dara!. Tepatnya sengaja disimpan Dara, yap! untuk mengenang siapa yang memberikannya!. Aku memang lebih beuntung dari bunga Mawar yang menjadi pendatang baru dikamar ini. Wajahnya pucat, karena air didalam vasnya tidak pernah diganti oleh Dara. Sama halnya dengan nasib Suplir yang telah mengering menjadi pembatas buku, lengkap dengan spora yang masih menempel di tubuhnya, dan Anggrek yang merana karena sebagian kelopak bunganya telah mengering.

Ya.... diantara bunga-bunga milik Dara aku memang diperlakukan istimewa oleh majikanku, Dara! Aku ditaruh di dalam kotak berwarna biru muda, berlapiskan plastik transparan. Aku sangat senang dengan perlakuan baik Dara. Tapi, aku sangat resah dengan label hitam yang bertuliskan "cinta abadi" yang melekat manis di atas plastik kotak ini.

"Kamu beruntung yah... Weis, tempatmu empuk" komentar Mawar suatu hari saat Dara sudah pergi kuliah.

"Iya...Weis, kamu nggak perlu ganti-ganti air seperti aku!" ujar Anggrek sedih

"Ah... kalian bisa aja!" ujarku pelan.

"Tapi benarkan kamu anak emas Dara! Apa karena kamu pemberian Ari, pacar Dara si pecinta alam yang suka naik gunung itu?" kali ini suara Suplir dari balik buku angkat bicara.

Ya, aku memang pemberian Ari Jaya Saputra si anak MAPALA kekasih Dara. Dia mengambilku ketika dia mendaki gunung Slamet. Aku diberikan kepada Dara tepat ketika ulang tahunnya yang ke-22, enam bulan lalu.

"Ah... itukan pikiran kalian saja kalau menganggap aku bahagia disini, sebenarnya aku nggak bahagia kok tinggal disini !" ujarku.

"Kok bisa? mengapa ?" tanya Mawar keheranan.

"Aku ingin sekali Dara menyadari keberadaan kita. Dara seharusnya berfikir ada apa di balik kekuasaan Allah yang telah menciptakan kita. Mereka seharusnya menjaga kita dengan baik. Bukankah Allah menciptakan mereka untuk menjadi khalifah di muka bumi? Manusia seharusnya menyayangi dan merawat kita. Mereka seharusnya berfikir andai tidak ada Mawar, Anggrek, Suplir atau bunga lainnya, bagaimana? Dunia pasti suram tanpa penyejuk mata. Beda kalau ada kita, mereka akan merasa senang dan tenteram bila memandang si Mawar yang sedang mekar, Suplir yang segar atau Anggrek yang.... dan seharusnya manusia yang melihat 'keabadianku' sebagai contoh bagaimana mengabadikan hatinya sebagai rasa syukur ke hadirat Illahi," suaraku pelan, mataku mulai berkaca-kaca menahan air mata yang hampir tumpah.

"Kamu benar, Weis. Seharusnya memang manusia belajar dari fenomena alam seperti kita. Lihat bungaku, berwarna merah menawan, wangi yang semerbak. Allah sengaja menciptakan duri-duri kecil di batangku untuk menjaga kehormatanku dari serangan makhluk yang jahil agar tak mudah di petik begitu saja. Dan kamu juga hidup di puncak gunung dan tepi jurang, sehingga diperlukan perjuangan bagi yang ingin memetikmu. Seharusnya manusia menyadari hal itu, mencontoh kita! indah tapi tak mudah di raih !"

"Ahh..sudahlah... sekarang memang zaman edan, yang pria berjas rapi menutup seluruh aurat, ehh... wanitanya berpakaian seksi minim bahan. Apa itu namanya dunia ngga kebalik ?" sahut Suplir yang dulunya tinggal di teras depan rumah Bayu pacar Dara yang ketiga.

"Ari...ada yang ingin kukatakan," terdengar suara Dara di ruang tamu. Malam itu hanya mereka berdua yang ada di rumah, mama dan papa serta adik-adiknya pergi ke pesta pernikahan relasi papanya.

"Ada apa ?" tanya Ari, mereka berdua duduk di kursi sofa empuk.

"Aku...aku...Telat...aku...ha...mil, Ari!"

"Hah? Kamu hamil ?" tanya Ari kaget, diluar dugaannya

"i...ya, kita harus segera menikah, Ari! Aku takut papa dan mama akan marah !" ujar Dara gusar

"Tidak! Aku tidak mau menikah sekarang! Kamu harus menggugurkan kandunganmu!"

"Ari! Aku ngga mau, ini anak kita! Kamu harus bertanggung jawab !" teriak Dara bercampur tangis

"Ngga, aku ngga mau, mungkin saja itu anakmu dengan pacar kamu yang lain !" cibir Ari

"Ari...teganya kamu bicara begitu, ini anak kamu Ari! Anak kita !"

"Pokoknya tidak! Kamu harus menggugurkan kandunganmu, harus! Titik ! "

"Ehh...temen-temen, Dara kenapa yah ?" tanyaku pada mereka

"Ngga tau, tidak seperti biasanya yah? Mungkin Dara ribut sama Ari, atau berantem sama papa dan mamanya" tebak Anggrek

Tiba-tiba, Dara berjalan tergesa menuju meja belajarnya, meraih kotak mungil yang selam ini disimpannya dengan penuh kasih sayang.

"Percuma kamu berikan aku dulu bunga Edelweis kalau cintamu bukan cinta abadi, tapi cinta murahan! Ngakunya cinta, tapi mengapa kamu tinggalkan aku dalam keadaan begini ?" tangis Dara sambil membuka kotak mungil itu lalu membuang seluruh bunga Edelweis ke dalam tempat sampah yang berada tepat di samping meja belajar. Bunga lainnya, Mawar, Suplir dan Anggrek menjerit histeris!

"Ja...ngan...!!" teriak Mawar, Suplir dan Anggrek serentak. Tapi telambat Edelweis telah dibuang ke dalam tong sampah, dan bercampur dengan sampah lainnya.

Namaku Edelweis alias Anaphalis Javanica. Biasanya aku tumbuh didataran tinggi atau di puncak-puncak gunung. Kali ini aku berada dalam genggaman seorang pemuda bernama Rahman. Dia mengamatiku dari tadi sambil terus berdzikir memuji asma Allah.

"Ya...Rabb yang Maha Kuasa, satu lagi telah Engkau tunjukkan Kebesaran-Mu. Menciptakan bunga Edelweis yang tahan layu dan tak lelah diterpa angin, tanpa memudar dan tanpa kekeringan. Ya... Rabbii, seperti inikah semangat saudara-saudaraku di Palestina dalam menghadapi seragan yahudi demi merebut kembali hak mereka atas Masjidil Aqsha? Ya... Allah kuatkanlah hati-hati kami untuk merebut itu semua" lirih suara Rahman menyejukkan hatiku.

Aku hanya tumbuhan tanpa nyawa, tapi aku merasakan betapa dia seorang pemuda yang "berhasil" mengenali alamnya dan terus berdzikir melihat ke-Esaan penciptaan-Nya. Aku Edelweis tersenyum bahagia dalam genggamannya.

Senin, 14 Maret 2011

TIPS MENCEGAH HYPOTHERMIA


Beberapa hari belakangan ini, komunitas pendaki gunung Indonesia kembali kehilangan beberapa anggotanya. Sebagian besar dari mereka meninggal karena kurangnya persiapan, baik alat maupun bekal. Ataupun kurangnya pengetahuan survival sehingga jatuh dalam kondisi hypothermia akut.

Yang terpenting dalam kegiatan naik gunung atau kegiatan di luar (outdoor activity) adalah persiapan dan pengetahuan. Salah satunya mengetahui faktor apa penyebab hypothermia, gimana mencegah hal itu terjadi, apa aja yang perlu dilakukan dan juga tindakan apa yang perlu dilakukan kalau mulai merasakan kedinginan.

Berikut adalah tips mencegah hypothermia di gunung :

1. Usahakan kalau naik gunung jangan memakai kaos dari katun. Bahan katun jika basah keringat sulit keringnya. Ini biasanya menyebabkan menggigil kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis (polyester/spandex/nylon) yang menyerap keringat dan berlengan panjang. Memang sih bisa ganti kaos, tapi di gunung yang sering ujan mengeringkan kaos jadi pekerjaan tersendiri. Ngeringin make api unggun, wah, jangan deh. Kasihan hutan kita. Cobalah mengurangi konsumsi kayu kecuali itu sangat darurat. Membawa satu baju tapi tetap kering, akan sangat berbeda hasilnya dengan membawa 3 baju tapi basah semua.

2. Bawa bekal yang cukup untuk naik gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar, atau energy booster (seperti gel dengan glukosa, biasanya dipakai para pesepeda) sangat berguna sebagai cadangan makanan yang ringan dibawa dan menghasilkan energi lumayan. Juga biasakan mengamati sekitar, jika melewati air sungai atau daun2an yang kita kenali bisa dimakan kalau kepepet.

Dari kiri ke kanan : selimut darurat , makanan energi
Bawah : pisau, kompas, headlamp, biasanya disimpan di ransel bagian atas (gambar
koleksi pribadi)

3. Menjaga tubuh tetap kering dan hangat. Salah satunya selalu membawa ponco, bagaimanapun kondisinya. Kalau punya baju dan jaket tahan air (gore-tex based) juga bisa (tapi ini mahal di ongkos). Jangan lupa kaos tangan dan kaos kaki. Khusus kaos kaki bawa ekstra jika perlu.

4. Kalau jalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman harus saling menjaga. HP kadang kurang efektif karena tidak ada sinyal. Bawa alat darurat sinyal seperti peluit atau cermin. Biasakan saling memperhatikan pendaki lain ketika naik atau turun.

5. Jangan paksakan jalan terus kalau kelelahan dan kecapaian. Berhenti, pasang tenda dan buat makanan atau minuman yang cepat dihidangkan, seperti teh manis atau sup instant. Paksakan walaupun kurang suka, karena makanan adalah sumber energi untuk tetap jalan. Selain itu, makanan juga membuat tubuh jadi hangat karena memulai metabolisme tubuh.

6. Bawa selimut darurat (emergency blanket or space blanket). Ini mungkin sudah ada di Indonesia. Bentuknya seperti lapisan aluminium foil yang tipis dan dipakai untuk menyelimuti tubuh. Fungsinya : membuat tubuh tetap hangat, merefleksikan sinar matahari dan tidak kehujanan. Harganya USD$3.95 sangat ringan. Space blanket ini hanya bersifat memantulkan panas tubuh. Untuk mendapatkan hasil maksimal bisa dibawa Bivy Sack yang terbukti lebih baik hasilnya. Bentuknya seperti selimut plastik, dengan berat sekitar 200gr. Tapi agak mahalan US$33, ditanggung lebih tahan lama dari space blanket.

7. Penghangat tubuh sementara (body warmer). Ini semacam plester tubuh
kalau kedinginan. Biasa dipakai untuk yang melakukan olahraga ektrem di salju (ski, ice climbing, mountaineering) . Kelemahannya : hanya bisa dipakai sekali saja dengan durasi 12 jam. Karena bentuknya tipis dan ringan, biasanya diselipkan di jaket kalau kondisi cuaca dan badan memburuk. Harganya agak mahal, sekitar US$68 untuk 40 plester. Ada juga yang dijual eceran. Seingat saya di Toko Outdoor Singapura ada yang jual (atau saya beli di tempat lain, maaf).

Sekali lagi saya ingatkan dengan alat yang memadai tapi tidak tahu bagaimana menggunakan, hasilnya juga tidak optimal. Jadi baca dan simak bagaimana melakukan teknik dasar survival di gunung. Bisa baca, nanya atau dari pengalaman yang terus diasah.

Sumber : http://ambarbriastuti.blogspot.com/2008/02/tips-mencegah-hyphothermia.html

Survival Praktis

Kiat hidup darurat ini penting, soalnya alam kerap sulit diprediksi perilakunya, walaupun sejak awal Anda telah mempersiapkan segala sesuatu secermat mungkin. Misalnya peta lokasi, kompas, global positioning system (alat untuk mengetahui posisi sesaat dengan bantuan satelit), alat komunikasi (HT, HP), bekal, dan obat-obatan.

TUMBUHAN SURVIVAL

Dengan pengetahuan survival yang andal, Anda seperti mempunyai jurus pamungkas yang sewaktu-waktu bisa dikeluarkan di saat posisi terjepit. Sebagian dari ilmu survival itu adalah pengetahuan tentang aneka tumbuhan liar yang layak dan aman untuk dimakan. Menurut para ahli, 10% dari keseluruhan jenis tumbuhan berbunga di dunia ada di Indonesia. Artinya kita memiliki kurang lebih 25.000 jenis tumbuhan berbunga. Jika ditambah dengan tumbuhan tak berbunga dan jamur, maka jumlahnya akan berlipat-lipat.

Dari keseluruhan jenis tumbuhan itu ada yang beracun, ada yang bisa dimakan, dan ada yang disarankan untuk dimakan. Tak beracun = di dimakan satwa makan Untuk mengetahui apakah suatu jenis tumbuhan di hutan aman atau tidak untuk dimakan, ada beberapa kunci yang bisa dijadikan pegangan. Tumbuhan yang daun, bunga, buah, atau umbinya biasa dimakan oleh satwa liar, adalah tumbuhan yang tidak beracun. Jadi kita bisa mengkonsumsinya. Sementara, tumbuhan yang berbau tidak sedap dan bisa membuat pusing, serta tidak disentuh oleh binatang liar, sebaiknya jangan disentuh. Juga tumbuhan bergetah yang membikin kulit gatal, dianjurkan untuk dihindari. Buah senggani ( Melastoma sp.) boleh dimakan.

Tumbuhan lain yang perlu disingkirkan adalah tanaman yang daunnya bergetah pekat, berwarna mencolok, berbulu, atau permukaannya kasar. Tanaman dengan daun yang keras atau liat juga jangan dikonsumsi. Jika mendapatkan tumbuhan kemaduh ( Laportea stimulans) waspadalah lantaran bulu pada daunnya membuat kulit gatal dan panas. Sementara itu beberapa jenis tumbuhan yang mungkin ditemui di hutan dan dapat dimakan meliputi beragam jenis. Di antaranya keluarga palem-paleman, misalnya kelapa, kelapa sawit, sagu, nipah, aren, dan siwalan. Bukan hanya bagian umbutnya (bagian ujung batang muda dan berwarna putih) yang bisa dimakan, tapi juga buahnya (seperti kelapa dan siwalan).

Jenis jambu-jambuan yang masuk dalam keluarga Myrtaceae juga banyak dijumpai di hutan. Ciri-ciri Myrtaceae adalah daunnya berbau agak manis jika diremas. Bunganya memiliki banyak sekali benang sari dengan buah yang enak dimakan. Tumbuhan semak dari keluarga begonia juga bisa jadi penyelamat dalam keadaan darurat.Daun begonia umumnya berbentuk jantung tidak simetris. Beberapa jenis dijadikan tanaman hias. Bila tangkai daunnya yang masih muda dikupas dan dimakan, rasanya masam dan sedikit pahit.

Beberapa jenis keladi umbinya bisa dimakan, meski pada jenis lain umbinya menyebabkan gatal di mulut dan bibir. Untuk itu dianjurkan untuk tidak sembarangan melahap keladi hutan. Sebaiknya dicoba dulu dalam jumlah kecil. Hindari makan iles-iles ( Amorphophallus sp.) Tumbuhan merambat dan melilit di pohon lain, bisa dimakan jika lilitan batang ke arah kanan (searah dengan jarum jam). Di antaranya gembili ( Dioscorea aculeata), gembolo ( Dioscorea bulbifera), ubi rambat. Tapi bila arah lilitannya ke kiri (berlawanan arah jarum jam) dan batangnya berduri, harus ekstrahati-hati.

Jenis yang kedua ini misalnya gadung( Dioscorea hispida), yang beracun, walau tetap dapat dimakan setelah melalui proses pengolahan khusus. Sementara keluarga rumput-rumputan seperti tebu dan beberapa jenis bambu, rebungnya enak dimakan. Demikian pula pisang hutan bisa langsung dikonsumsi. Di tempat yang lembap dan tinggi, jenis paku-pakuan tunas dan daun mudanya enak dimakan. Tumbuhan lain yang buahnya juga bisa dimakan misalnya markisa ( Passiflora sp.). Markisa ini adalah tumbuhan merambat dengan bunga khas. Beberapa anggota keluarga sirsak ( Annonaceae), misalnya Annona muricata, daging buahnya segar. Buah lainnya semisal senggani ( Melastoma sp.), arbei hutan ( Rubus), dan anggur hutan. Hindari warna mencolok Selain tumbuhan di atas, jamur juga bisa menjadi dewa penyelamat bila tersesat.

Menurut literatur, sudah ditemukan 38.000 jenis jamur di seantero dunia. Di antaranya ada yang enak dimakan, tapi sayang, yang tidak boleh dimakan karena beracun lebih banyak lagi. Tidak heran bila budaya makan jamur yang layak konsumsi konon sudah ada sejak jaman Mesir Kuno. Untuk mengetahui jamur itu beracun atau tidak, bisa dilihat dari bentuk, warna, dan tempat tumbuhnya. Sementara di laboratorium, bisa dilakukan analisis secara kimiawi maupun dengan hewan percobaan.

Tetapi jika sedang dihadapkan pada masalah mendesak survival di hutan belantara, mustahil bisa pergi ke laboratorium dulu untuk memastikan apakah jamur yang ditemukan itu beracun atau tidak. Karena itu kita perlu mengenal jamur-jamur yang biasa dikonsumsi masyarakat. Untuk menghindari makan jamur liar beracun, perlu diketahui ciri-cirinya. Yaitu, warna payungnya gelap atau mencolok misalnya biru, kuning, jingga, merah. Perkecualian untuk jamur kuping dengan payung coklat yang toh juga dapat dimakan. Bau tidak sedap lantaran kandungan asam sulfida atau amonia juga sekaligus menunjukkan jamur tersebut tak layak konsumsi.

Tahukah Anda, beberapa jenis jamur ada yang memiliki cincin atau cawan pada tangkainya, misalnya jenis Amanita muscaria, dalam bahasa Jawa disebut supa-upas. Bentuknya seperti payung putih kekuningan, bagian payungnya warna merah bintik-bintik putih. Awas, racun pada jamur ini tergolong racun kuat. Beda dengan jamur merang ( Volvariella volvacea), meski mempunyai cincin tetapi bisa dimakan. Jamur beracun umumnya tumbuh di tempat kotor, misalnya pada kotoran hewan dsb. Mereka dapat berubah warna jika dipanasi. Jika diiris dengan pisau perak atau digoreskan pada perkakas perak akan meninggalkan warna biru. Warna biru ini disebabkan kandungan sianida atau sulfida, yang beracun. Sementara nasi akan berwarna kuning jika dicampur jamur beracun. Petunjuk lain, ia juga tidak dimakan oleh hewan liar. Repotnya jenis jamur ini juga berbahaya kalau sampai sporanya menempel pada kulit, karena dapat menyebabkan kulit gatal, bahkan melepuh.

Bagaiamana ciri-ciri orang yang keracunan jamur? Selidikilah, apakah ia pusing, perut sakit terutama ulu hati, mual, sering buang air kecil, tubuh lemas, pucat? Jika ia muntah, adakah darah pada muntahannya? Racun akibat jamur cukup ganas juga, kalau tidak tertolong korban bisa meninggal setelah 3 - 7 hari. Sebelum dimakan, tumbuhan liar di hutan sebaiknya dimasak dulu untuk mengurangi dampak buruk seperti diare dan alergi.

Bagaimana kalau sedang coba-coba makan tumbuhan hutan lantas keracunan? Masih ada upaya menetraliskan. Upayakan untuk memuntahkannya dengan jalan “dipancing-pancing”. Jika sudah muntah minumlah air kelapa. Pil norit mungkin bisa juga membantu mengurangi kadar racun, kalau ada.

Tumbuhan Tumbuhan yang dapat dimakan Dari batangnya :
> Batang pohon pisang (putihnya)
> Bambu yang masih muda (rebung)
> Pakis dalamnya berwarna putih
> Sagu dalamnya berwarna putih
> Tebu

Dari Daunnya :
> Selada air
> Rasamala (yang masih muda)
> Daun mlinjo
> Singkong

Dari Akar dan umbinya : > Ubi jalar, talas, singkong

Dari Buahnya : > Arbei, asam jawa, juwet

Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya : > Jamur merang, jamur kayu

Ciri Ciri-ciri jamur beracun :
> Mempunyai warna mencolok
> Baunya tidak sedap
> Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
> Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
> Bila diraba mudah hancur
> Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
> Tumbuh dari kotoran hewan
> Mengeluarkan getah putih


BOTANI

Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. BUNGA ORKID, Orchidaceae ialah famili bunga bungaan yang mempunyai banyak perbedaan dari segi bentuk dan rupa pokok. Terdapat lebih dari 111 genus dan 808 spesis orkid di Malaysia. Genus dan varieti dapat di kenalpasti melalui bunga. Secara umum, orkid komersil boleh dikelaskan kepada dua kumpulan yang besar, iaitu orkid simpodiun dan monopodium.

Bunga orkid terdiri dari sepal, petal, stamen dan pistil. Gabungan stamen dan pistil di namakan kolum. Di bahagian luar sepusar bunga terdapat tiga kelopak sepal manakala di sebelah dalamnya pula terdapat dua kelopak petal. Kelopak petal ketiga berubah bentuk menjadi labelum atau bibir. Kolum mengandungi cepu debunga di bahagian atas, stigma di bahagian tengah dan benang sari di bahagin bawah. Debunga terletak dalam pundi yang dipanggil polinia yang terdapat dalam bilangan yang genap 2-12.

Ovari terletak bawah sepal dan berfungsi sebagai tangkai bunga atau pedisel. Setelah persenyawaan , ovari akan membesar menjadi buah orkid yang mengandungi biji benih. Daun Pokok orkid mempunyai urat daun yang selari seperti monokotilidon yang lain. Terdapat juga jenis orkid yang mempunyai urat daun yang tidak begitu terang kecuali urat tengahnya. Ada orkid yang berdaun tebal dan ada juga yang berdaun nipis.

Walau bagaimanapun kebanyakan orkid komersil yang terdapat di Malaysia berdaun tebal dan sukulen/lendair, kecuali sebilangan orkid jenis Oncidium sahaja yang berdaun nipis dan lembut. Akar Orkid jenis simpodium seperti Oncidium dan Dendrobium mempumyai hanya akar serabut sahaja sementara orkid jenis monopodium seperti Vanda mempunyai akar serabut di bahagian bawah tanah dan akar udara di bahagian atasnya. Orkid tidak mempunyai akar rerambut. Batang Bentuk batang orkid berkait rapat dengan cara pertumbuhan pokok orkid sama ada orkid simpodium atau orkid monopodium.

Cara pertumbuhan orkid juga digunakan sebagai satu ciri yang dilihat untuk menentukan genus orkid. Orkid simpodium boleh tumbuh sama ada di atas pokok (epifit) atau atas tanah (terestrial). Batang pokoknya berbentuk seperti bebawang semu, menjalar dan mempunyai pertumbuhan dua atau berbagai hala. Bebawang semunya panjang beruas-ruas atau pendek tanpa ruas. Akar dan daun akan terbit daripada bebawang semu manakala tunas baru pula akan mengeluarkan bunga apabila matang. Bebawang semu tua akan mengeluarkan tunas baru di pangkal rumpun sebelum mengecut dan mati.

Genus-genus orkid komersil yang terdapat di dalam kumpulan simpodium ialah Oncidium, Cattleya dan Dendr Dendrobium. obium. Orkid monopodium mempunyai batang yang kecil dan di liputi oleh upih-upih daun. Akar udara yang keluar daripada batang terpaksa menembusi upih daun. Batang orkid monopodium tidak bercabang dan boleh mengeluarkan tunas-tunas baru setelah dipotong. Keratan batang kemudiannya ditanam di dalam pasu di atas tanah yang tidak lembap. Genus-genus orkid komersil yang terdapat dalam kumpulan monopodium ialah Vanda, Arachnis, Renanthera, Aranda, Phalaenopsis, Holttumara dan Mokara.

Tumbuhan obat dapat dikelompokan jd 2 bagian :
1. dimakan atau diminuma.
a. Bratawali ( anamitra cocculus ) tumbuhan merayap, terdapat dihutan atau dikampung, Batangnya direbus dan airnya diminum, dan rasanya pahit, Kegunaanya untuk anti demam, anti malaria, pembersih luka dan penambah nafsu makan.
b. keci beling/ngokilo ( strobiateses ) tumbuhan semak dihutan, ambil daunya dan masak untuk obat pinggang, infeksi dan keracunan pada pencernaan.
c. sembung/sembung manis( blumen balsmifira ) jenis rumput-rumpuan yang terdapat dipadang rumput

2. tumbuhan obat luar ( untuk luka )
a. getah pohon kamboja untuk menghilangkan bengkak,gosok pd bagian yg bemgkak dan biarkan 24 jam, bersihkan dgn minyak kelapa dan air hangat,baik jg untuk terkilir.
b. Air rebusan bratawali, untuk mencuci luka dan jg air batang pohon randu ( kapuk hutan )
c. Daun sambilioto atau daun ploso ditumbuk halus untuk anti sengatan kalajengking.

Dihutan ada banyak tumbuhan yang mengandung racun. Untuk itu ada beberapa pedoman untuk terhindar dari keracunan, prinsip yang harus dipegang adalah “ lebih tidak makan daripada keracunan “ dan ada juga tumbuhan yang dapat dimakan secara mentah tetapi adapula yang harus direbus dahulu. Maka agar aman, rebuslah terlebih dahulu makanan yang akan dikonsumsi bila masih asing.

ZOOLOGI

Zoologi adalah disiplin ilmu dari biologi yang secara khusus mempelajari hewan. Secara garis besar, hewan hewan- hewan dihutan yang dapat dimakan dapat digolongkan atas :
a. golongan mamalia : kucing hutan, anjing hutan, kelelawar, bangsa kera, kambing hutan, rusa, babi hutan, bajing dan kelinci.
b. Golongan hewan melata ( reptile ): Kadal, toke bunglon, cicak, ular dan amfibi( katak pohon dan katak hijuau )
c. Golongan burung ( hampir semua jenis burung dapat dimakan )
d. Golongan serangga : Belalang, jangkrik, laron, lebah, larva, madu
e. Golongan hewan lunak : Siput, cacing,keong, ulat pohon ( ulat sundari ) ular ( 1/3 bagian tengah tubuhnya ) kadal ( bagian belakang dan ekor )ikan, dan binatang besar lainya.

Binatang yang tidak bisa dimakan:
a. Binatang Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
b. Mengandung racun : penyu laut
c. Mengandung bau yang khas : sigung

Habitat Hewan
Habitat dapat diartikan sebagai tempat tinggal makhluk hidup Misalnya : ikan dapat dijumpai diair( sungai, danau dan laut ). Semakin tinggi permukaan tanah maka jenis hewan yang ada makin sedikit. Jadi kalau tersesat digunung dan ingin cari makan jangan terus naik kepuncak gunung, lebih baik turun. Prilaku hewanPrilaku tiap jenis hewan adalah khas, kapan kita akan menghindarinya dan kapan akan kita menangkapnya.pada musim kimpoi adalah yg paling tepat untuk menangkap mereka karena mereka biasanya mereka kurang peka terhadap lingkungan.burung yang pindah dari daerah dingin ke panas. Ular yg sedang menjaga telur atau anaknya akan lebih ganas. 

Sumber Tulisan : dari berbagai sumber

Tips Memilih Tenda

Dewasa ini di Indonesia banyak sekali beredar tenda-tenda entah itu dijual secara perseorangan dan dijual di toko-toko outdoor, rata-rata dengan konstrusi dome tent atau pengembangan dari tunnel tent dan single hope tent. Namun dari semua tenda yang dijual dipasaran dewasa ini sebenarnya tidak semuanya cocok dipakai untuk pendakian gunung, ada tenda yang hanya cocok dipakai camping di kaki gunung atau bahkan cocok hanya dipakai untuk camping di halaman belakang rumah.

Nah bagaimana mengetahui ciri-ciri tenda yang cocok untuk mendaki gunung? berikut mudah-mudahan tips ini bisa membantu teman-teman dalam memilih tenda yang cocok untuk pendakian gunung.

1. Tinggi Tenda
Tenda untuk pendakian gunung cenderung konstruksinya lebih rendah dari pada tenda untuk camping, ini dikarenakan untuk lebih tahan terhadap tiupan angin yang lebih kencang didaerah ketinggian gunung ketimbang lokasi camping yang berada lebih rendah di kaki gunung. Pilihlah tenda yang lebih rendah konstruksinya.

2. Bahan tenda
Perhatikan bahan tenda pilihlah yang dari nylon jangan pilih tenda yang terbuat dari kain katun bahan bagian dalamnya (inner) terbuat dari katun, jika tenda ini dipakai digunung yang tinggi yang bersuhu lembab akan sangat dingin sekali, tenda ini tidak bisa memberikan isolasi yang baik bagi penghuninya. Tenda dengan bahan jenis ini hanya cocok dipakai untuk camping.

3. Lembar Flysheet
Tenda untuk pendakian gunung harus mempunyai lembar flysheet nya, kecuali tenda yang single tent yang terbuat dari bahan breathable garmen yang bisa menahan air tapi kondensasi dalam tenda bisa keluar. seperti tenda keluaran merek Bibler akan tetapi harga tenda dengan bahan jenis seperti ini mahal sekali, dan kebanyakan tenda Bibler ini dipakainya di gunung-gunung tinggi bersalju. Di Indonesia banyak
sekali tenda camping yang dijual tenda ini umumnya tidak memiliki flysheet, kalaupun ada pendek sekali bahkan cenderung hanya seperti hiasan, seperti misalnya tenda merek bestway yang banyak dijual di beberapa toko di jakarta. Flysheet sangat berguna untuk melindungi tenda bagian dalam dari hujan, flysheet yang bagus adalah yang menutup tenda hingga kebawahnya. Hindari memakai tenda camping yang tidak mempunyai flysheet karena sewaktu dipakai di gunung dengan cuaca yang lembab saja tenda tersebut cenderung bagian dalamnya akan menjadi lembab dan sangat buruk untuk kesehatan pendaki didalamnya.

4. Jarak flysheet dan bagian dalam tenda
Perhatikan juga jarak antara flysheet dan diding tenda, jarak yang bagus adalah satu jengkal karena dengan begitu bagian dalam tenda tidak menempel dengan flysheet dan jika hujan lebat bagian dalam tenda tidak ikut basah oleh flysheet, yang bisa menyebabkan kebocoran juga, jarak yang bagus antara flysheet dan bagian dalam tenda akan memungkinkan uap kondensasi dari dalam tenda hilng tertiup angin sehingga tidak tertampung di bagian dalam flysheet yang water proof, Jika tertampung dibagian dalam flysheet akan berubah menjadi titik air dan kembali jatuh kebagian dalam tenda. Kadan inilah yang kita sangka tenda bocor sewaktu hujan, padahal tendanya tidak bocor atau bolong sama sekali.

5. Guylines atau tali pengencang
tenda pendakian gunung pasti akan mempunyai tali-tali pengencang dibagian tertentu yang berguna untuk ketahanan tenda dalam menghadapi angin di gunung. tali-tali ini umumnya oleh pabrik tenda ditempatkan pada titik-titik frame konstruksi tenda yang berguna memberikan kekuatan tambahan pda frame agar tidak patah.

6. ruang penyimpanan
Teras atau istilah kerennya vestibule tenda, adalah bonus istimewa untuk tenda pendakian gunung, karena selain bisa dijadikan tempat penyimpanan barang, vestibule bisa dijadikan dapur saat cuaca jelek dan tidak memungkinkan untuk memasak di luar tenda.

Itulah enam titik penting yang perlu kita perhatikan saat memilih tenda untuk kegiatan pendakian gunung. mengenai hal lainnya tergantung selera dan type gunung yang akan kita daki.

sumber : milis highcamp

Membaca Peta

1. ORIENTASI PETA
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis menyamakan utara peta dengan utara magnetis). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat nama-nama gunung, bukit, sungai, atau tanda-tanda medan lainnya, atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambar kontur yang ada dipeta, untuk keperluan praktis, utara magnetis dianggap sejajar dengan utara sebenarnya, tanpa memperhitungkan adanya deklinasi.

Langkah-langkah orientasi peta :
a) Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok;
b) Letakkan peta pada bidang datar;
c) Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah utara peta dengan utara magnetis/utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi.
d) Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekeliling dan temukan tanda medan tersebut dipeta, lakukan untuk beberapa tanda medan.
e) Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat-ingat tanda medan yang khas dari setiap tanda medan.

2. AZIMUTH DAN BACK-AZIMUTH
Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam.

Ada tiga macam azimuth yaitu :
a) Azimuth Sebenarnya,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara sebenarnya dengan titik sasaran;
b) Azimuth Magnetis,yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran;
c) Azimuth Peta,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran.

back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth.

Cara menghitungnya :
bila sudut azimuth lebih dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth kurang dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth = 180 derajat maka back azimuthnya adalah 0 derajat atau 360 derajat.

3. RESECTION
Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik.

Langkah-langkah resection :

a) Lakukan orientasi peta;
b) Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah;
c) Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-tanda medan itu;
d)Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita,sudut bidikan dari kompas itu disebut azimuth;
e) pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya;
f) perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di peta

4. INTERSECTION
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di pet dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai. Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi kita di peta.

Langkah-langkah melakukan intersection :
a) lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita;
b)bidik obyek yang kita amati;
c) pindahkan sudut yang kita dapat dipeta;
d) bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta, lakukan langkah b dan c; e) perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.

5. KOREKSI SUDUT
Pada pembahasan utara telah dijelaskan bahwa utara sebenarnya dan utara kompas berlainan. Hal ini sebetulnya tidaklah begitu menjadi masalah penting jika selisih sudutnya sangat kecil, akan tetapi pada beberapa tempat, selisih sudut/deklinasi sangat besar sehingga perlu dilakukan perhitungan koreksi sudut yang didapat dari kompas(azimuth)yaitu :

A. Dari kompas (K) dipindahkan ke peta (P): P= K +/- (DM +/- VM)

B. Dari peta( P) dipindahkan ke kompas (K): K= P +/- (DM +/- VM)

Keterangan:
Tanda +/- diluar kurung untuk DM (deklinasi magnetis/iktilaf magnetis)
= dari K ke P: DM ke timur tanda (+), DM ke barat tanda (-) = dari P ke K: DM ke timur tanda (-), DM ke barat tanda (+)

Tanda +/- di dalam kurung untuk VM (variasi magnetis)
=tanda (+) untuk increase/naik; tanda (-) untuk decrease/turun.

Contoh Perhitungan:
Diketahui sudut kompas/azimuth 120 derajat, pada legenda peta tahun 1942 tersebut: DM 1 derajat 30 menit ketimur, VM 2 menit increase, lalu berapa sudut yang akan kita pindahkan ke peta?

P= K=+/- (DM +/- VM) ingat! kompas ke peta, DM ke timur VM increase
besar VM sekarang (2002)= (2002-1942)x 2 menit
= 120 menit= 2 derajat (1 derajat=60 menit)
sudut P= 120 derajat + (1 menit 30 detik + 2 derajat)
= 123 derajat 30 menit, jadi sudut yang dibuat di peta adalah 123 1/2 derajat.

6. ANALISA PERJALANAN
Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat membayangkan kira-kira medan apa yang akan kita lalui, dengan mempelajari peta yang akan dipakai. Yang perlu di analisa adalah jarak, waktu dan tanda medan.

a. Jarak
Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan menganalisa peta, yang perlu diperhatikan adalah jarak yang sebenarnya yang kita tempuh bukanlah jarak horizontal. Kita dapat memperkirakan jarak (dan kondisi medan) lintasan yang akan ditempuh dengan memproyeksikan lintasan, kemudian mengalihkannya dengan skala untuk memperoleh jarak sebenarnya.

b. Waktu
Bila kita dapat memperkirakan jarak lintasan, selanjutnya kita harus memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Tanda medan juga bisa untuk menganalisa perjalanan dan menjadi pedoman dalam menempuh perjalanan.

c. Medan Tidak Sesuai Peta
Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan bahwa peta yang kita pegang salah. Memang banyak sungai-sungai kecil yang tidak tergambarkan di peta, karena sungai tersebut kering ketika musim kemarau. Ada kampung yang sudah berubah, jalan setapak yang hilang, dan banyak perubahan-perubahan lain yang mungkin terjadi.

Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta dengan kondisi lapangan, baca kembali peta dengan lebih teliti, lihat tahun keluaran peta, karena semakin lama peta tersebut maka banyak sekali perubahan yang terdapat pada peta tersebut. Jangan hanya terpaku pada satu gejala yang tidak ada di peta sehingga hal-hal yang yang dapat dianalisa akan terlupakan. Kalau terlalu banyak hal yang tidak sesuai, kemungkinan besar anda yang salah (mengikuti punggungan yang salah, mengikuti sungai yang salah, atau salah dalam melakukan resection). Peta 1:50.000 atau 1:25.000 umumnya cukup teliti.


Sumber : kaskus.us

Jalur Pendakian Gunung Semeru

Gunung Semeru adalah gunung suci kediaman para Dewa, merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 M dpl (puncak Mahameru). Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir Nopember 1973. Gunung ini masuk dalam kawasan Taman nasional Bromo Tengger Semeru.

Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. Terdapat beberapa gunung di dalam Kaldera Gn.Tengger antara lain; Gn.Bromo (2.392m) Gn. Batok (2.470m) Gn.Kursi (2,581m) Gn.Watangan (2.662m) Gn.Widodaren (2.650m). Terdapat empat buah danau (ranu): Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan.
Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pulang- pergi. Sebaiknya membawa bekal untuk satu minggu karena kita akan betah berkemah, bisa jadi karena pemandangan dan suasana yang sangat indah, atau karena kecapaian setelah mendaki gunung semeru.
Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota malang atau lumajang. Dari terminal kota malang kita naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan Jip atau Truk Sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang.
Sebelumnya kita mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat ijin, untuk umum dikenakan biaya Rp.6.500,- per orang, sedangkan untuk pelajar dan mahasiswa dikenakan biaya Rp.5.500,- per orang.
Dengan menggunakan Truk sayuran atau Jip perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pani desa terakhir di kaki semeru. Di sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni danau (ranu) pani (1 ha) dan ranu regulo (0,75 ha). Terletak pada ketinggian 2.200 mdpl.

JALUR WATU REJENG

Bagi pendaki yang baru pertama kali mungkin akan bingung menemukan jalur pendakian, dan hanya berputar-putar di Ranu Pani, untuk itu setelah sampai di gapura selamat datang, perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki melewati Watu Rejeng, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam dengan melintasi Gunung Ayek-ayek.
Jalur awal yang kita lalui landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m, kita ikuti saja tanda ini. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala, sehingga kita harus sering merundukkan kepala, tas keril yang tinggi sangat tidak nyaman.
Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, kita akan sampai di Watu Rejeng. Kita akan melihat batu terjal yang sangat indah. Kita saksikan pemandangan yang sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala kita dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo kita masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.
Sebaiknya beristirahat dan mendirikan tenda apabila tiba di Ranu Kumbolo. Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan yang sangat indah terutama di pagi hari kita saksikan matahari terbit disela-sela bukit. Banyak terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.
Dari Ranu Kumbolo sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin. Meninggalkan Ranu Kumbolo kita mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah dibelakang ke arah danau. Di depan bukit kita terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru menyemburkan asap wedus gembel.
Selanjutnya kita memasuki hutan Cemara dimana kadang-kadang kita jumpai burung dan kijang. Banyak terdapat pohon tumbang sehingga kita harus melangkahi atau menaikinya. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang.
Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini kita dapat mendirikan tenda untuk beristirahat dan mempersiapkan fisik. Kemudian meneruskan pendakian pada pagi-pagi sekali pukul 24.00. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.
Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung bila kita mendirikan tenda dan ingin tidur sebaiknya menyimpan makanan dalam satu tempat yang aman.
Untuk menuju Arcopodo kita berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya kita akan melewati bukit pasir.
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Semua barang bawaan sebaiknya kita tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo. Badan dalam kondisi segar, dan efektif dalam menggunakan air. Perjalanan pada siang hari medan yang dilalui terasa makin berat selain terasa panas juga pasir akan gembur bila terkena panas. Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.
Di puncak Gunung Mahameru (Semeru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 - 10 derajad Celcius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celcius, dan dijumpai kristal-kristal es. Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember - Januari sering ada badai.
Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15-30 menit pada puncak gunung Semeru yang masih aktif. Pada bulan Nopember 1997 Gn.Semeru meletus sebanyak 2990 kali. Siang hari arah angin menuju puncak, untuk itu hindari datang siang hari di puncak, karena gas beracun dan letusan mengarah ke puncak.
Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Materi yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun 1994 lahar panas mengaliri lereng selatan Gn.Semeru dan meminta beberapa korban jiwa, pemandangan sungai panas yang berkelok- kelok menuju ke laut ini menjadi tontonan yang sangat menarik.
Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.

JALUR GUNUNG AYEK-AYEK

Dari desa Ranu Pane perjalanan dimulai dengan melintasi kebun sayuran penduduk yang berupa tanaman bawang dan kol (kubis). Melintasi kawasan kebun sayuran di siang hari terasa panas dan berdebu sehingga akan lebih baik jika pendaki mengenakan kacamata dan masker penutup hidung. Ranu Pane adalah salah satu desa yang dihuni oleh masyarakat suku Tengger, selain desa Ngadas, Cemoro Lawang, Ngadisari, dll. Masyarakat Tengger hidup dengan menanam sayur-sayuran.
Di desa Ranu Pane ini air bersih diperoleh dari kran-kran yang di salurkan ke rumah penduduk di siang hari dengan volume air yang sangat kecil. Sehingga di pos pendakian Ranu Pane kadangkala tidak terdapat air bersih di siang hari, namun di malam hari air bersih di pos pendakian berlimpah karena aliran ke rumah penduduk di hentikan di malam hari.
Selanjutnya akan dijumpai sebuah pondok yang dipakai untuk keperluan penghijauan gunung Semeru. Jalur agak landai dan sedikit berdebu melintasi kawasan hutan yang didominasi oleh tanaman penghijauan berupa akasi dan cemara gunung. Jalur selanjutnya mulai menanjak curam menyusuri salah satu punggungan gunung Ayek-ayek. Di sepanjang jalur ini kadangkala dapat ditemukan jejak-jejak kaki dan kotoran binatang. Burung dan aneka satwa seringkali terlihat berada disekitar jalur ini.
Mendekati puncak gunung Ayek-Ayek pohon cemara tumbuh agak berjauhan sehingga pendaki dapat melihat ke bawah ke arah desa ranu pane. Desa Ngadas juga nampak sangat jelas. Pendaki dapat beristirahat di celah gunung untuk berlindung dari hembusan angin. Di tempat ini pendaki juga bisa melihat dinding gunung tengger yang mengelilingi gunung Bromo, kadang kala terlihat kepulan asap yang berasal dari gunung Bromo.
Setelah melintasi celah gunung yang agak licin dan berbatu pendaki harus menyusuri sisi gunung Ayek-ayek agak melingkar ke arah kanan. Di samping kiri adalah jurang terbuka yang menghadap ke bukit-bukit yang ditumbuhi rumput, bila pendakian dilakukan di siang akan terasa sangat panas. Di kejauhan kita dapat menyaksikan puncak mahameru yang bersembunyi di balik gunung Kepolo, sekali-kali nampak gunung Semeru menyemburkan asap wedus gembel.
Jalur mulai menurun tetapi perlu tetap waspada karena rawan longsor. Tumbuhan yang ada berupa rumput dan cemara yag diselingin Edelweis. Masih dalam posisi menyusuri tebing terjal sekitar 30 menit kita akan tiba di tempat yang agak datar, celah yang cukup luas pertemuan dua gunung. Di sini pendaki dapat beristirahat sejenak melepaskan lelah. Beberapa tanaman Edelweis tumbuh cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk berteduh dari sengatan matahari.
Setelah puas beristirahat perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri tebing terjal yang agak melingkar ke arah kiri. Tumbuhan yang ada berupa rumput yang agak rapat dan tebal, beberapa pohon cemara tumbuh agak berjauhan di sepanjang jalur. Di sepanjang jalur ini pendaki tidak bisa saling mendahului sehingga harus berjalan satu persatu. Sekitar 30 menit menyusuri tepian tebing terjal akan tampak di depan kita bukit dan padang rumput yang sangat luas.
Sampailah kita di padang rumput yang sangat luas yang disebut Pangonan Cilik. Pemandangan di pagi hari dan sore hari di tempat ini sangat indah luar biasa, kita tidak akan bosan memandangi bukit-bukit yang ditumbuhi rumput. Padang rumput ini dikelilingin tebing-tebing yang ditumbuhi pohon cemara dan edelweis. Sekitar 45 menit melintasi padang rumput selanjutnya berbelok ke arah kiri maka sampailah kita di sebuah danau yang sangat luas yang disebut danau Ranu Kumbolo.
Secara umum iklim di wilayah gunung Semeru termasuk type iklim B (Schmidt dan Ferguson) dengan curah hujan 927 mm - 5.498 mm per tahun dengan jumlah hari hujan 136 hari/tahun dan musim hujan jatuh pada bulan Nopember - April. Suhu udara dipuncak Semeru berkisar antara 0 - 4 derajat celcius.
Flora yang berada di Wilayah Gunung Semeru beraneka ragam jenisnya tetapi banyak didominir oleh pohon cemara, Akasia, Pinus, dan jenis Jamuju. Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominir oleh Kirinyuh, Alang - alang, Tembelekan, Harendong dan Edelwiss putin, Edelwiss yang banyak terdapat di lereng-lereng menuju Puncak Semeru. Dan juga ditemukan beberapa jenis anggrek endernik yang hidup di sekitar Semeru Selatan.


SUMBER : http://mountinblack.blogspot.com/2009/06/jalur-pendakian-gunung-semeru.html

Sabtu, 12 Maret 2011

Jalur Pendakian Gunung Lawu Dari Cemoro Sewu

CEMORO SEWU
Cemoro Sewu ini terletak setelah Cemoro Kandang dan berada di wilayah Jawa Timur. Dengan ketinggian 1818 m dpl dan berada pada posisi 07° 39′ 52″ LS dan 111° 11′ 29″ BT. Disini terdapat sebuah gerbang dan loket lapor, didaerah ini ada banyak warung. Selain itu juga terdapat sebuah camping ground. Jalur setapak hingga pos satu sangat bagus dan berbatu serta bisa ditempuh oleh kendaraan 4×4.

POS I (WESEN-WESEN)
Berjarak sekitar kurang lebih 2.9 km dari gerbang Cemoro Sewu, Pos I ini terletak pada ketinggian 2.203 m dpl serta pada posisi 07° 39′ 03″ LS dan 111° 11′ 41″ BT. Jalan setapak masih bagus dan tanjakan belum begitu curam. Di pos ini tidak terdapat sumber air.

POS II (WATU GEDEG)
Setelah melewati Pos I jalan setapak masih berupa batu-batu, dan setelah berjalan dengan jarak lebih kurang 5.2 km, akan sampai di Pos II yang disebut juga dengan Pos Watu Gedeg. Pos ini terletak pada ketinggian2.589m dpl, berada pada posisi 07° 38′ 26″ LS dan 111° 11′ 42″ BT. Di pos ini juga tidak terdapat sumber air. Ketinggian 2.589 m dpl.

POS III (WATU GEDE)
Jarak dari Pos II ke Pos III ini adalah jarak yang paling jauh lebih kurang sekitar 6.2 km. Pos ini berada pada mendan yang sedikit miring akan tetapi ada bebrapa tempat datar yang bisa untuk mendirikan tenda. Berada pada posisi 07° 38′ 13″ LS dan 111° 11′ 41″ BT. Di Pos Watu Gede ini tidak ada sumber air. Ketinggian 2.787 m dpl

POS IV (WATU KAPUR)
Seperti halnya pos-pos terdahulu disini tidak tersedia mata air, tapi kita bisa menikmati pendangan lepas kearah Tawang Mangu. Pos ini berada pada posisi 07° 38′ 00″ LS dan 111° 11′ 44″ BT dan berjarak lebih kurang sekitar 3.6 km dari pos sebelumnya yaitu Pos III. Ketinggian pos ini 3.099 m dpl

POS V (JOLO TUNDO)
Pos ini merupakan pos yang terakhir dan berada pada sebuah areal terbuka yang bisa ditempati beberapa tenda. karena jarak pos ini hanya sekitar 50 m dari sumur Jolo Tundo, sehingga pos ini dimanakan juga Pos Jolo Tundo. Air bisa kita dapatkan dari sumur Jolo Tundo. Berada pada posisi 07° 37′ 57″ LS dan 111° 11′ 46″ BT dan dengan ketinggian 3.177 m dpl, dan berjarak lebih kurang 2 km dari Pos IV. Dari Pos V ini kita bisa menyasikan sunrise dan juga tidak jauh dari pos ini terdapat sebuah gua yang dalamnya sekitar 15 m, yang dikenal dengan nama Sigolong-golong

SENDANG DERAJAT
Sumur Sendang Drajat ini terletak lebih kurang berjarak sekitar 4.1 km dari Pos V, letaknya persisi dijalur menuju puncak dan Hargo Dalem. Dilokasi sumur ini terdapat beberapa pondok dan juga kamar mandi, di sendang ini kita harus mengisi persediaan air jika kita berencana untuk mendirikan tenda di Hargo Dalem atau disekitar puncak. Berada pada ketinggian 3.171 m dpl, dan pada posisi 07° 37′ 43″ LS dan 111° 11′ 52″ BT. Sendang ini dikeramatkan oleh orang jawa dan dipercaya airnya membawa berkah jika mandi dengannya. Selepas dari tempat ini kta dihadapkan pada jalan setapak yang mendatar hanya sedikit tanjakannya. Tak lama kita akan bertemu dengan Pertigaan Puncak dan Hargo Dalem jika jika lurus menuju puncak dan jika berbelok kekanan maka akan sampai ke komplek Hargo Dalem

HARGO DALEM
Komplek Hargo Dalem ini berjarak sekitar 4.5 km dari Sendang Derajat, dengan ketinggian 3.167 m dpl dan pada posisi 07° 37′ 32″ LS dan 111° 11′ 47″ BT. Dalem komplek ini terdapat sebuah tempat ritual dan juga terdapat pondok-pondok yang terbuat dari seng, dan digunakan sebagai tempat menginap oleh para penziarah. Selain itu didalam komplek ini terdapat sebuah tempat menarik hasil kreasi dari seorang penduduk yang berupa sebuah pondok yang mirip benteng yang terbuat dari limbah botol plastik, botol beling dan juga kaleng-kaleng hasil dari sampah para pengunjung gunung ini. Dan yang lebih terpuji lagi disini terdapat sebuah WC yang bisa dipakai umum. Tempat ini dinamakan oleh pembuatnya dengan nama Kyai Botol.

PUNCAK LAWU (HARGO DUMILAH)
Puncak Lawu 3.245 m dpl dan berada pada posisi 07° 37′ 38″ LS dan 111° 11′ 39″ BT. Dari puncak kita bisa menikmati pemandangan disekeliling gunung Lawu dan di saat satu suro puncak ini dipenuhi oleh para penziarah yang melakukan ritual pada tiang trianggulasinya yang dikeramatkan bagi yang mempercayainya. Ada banyak tempat untuk mendirikan tenda di kawasan puncak.




Transportasi ke Cemoro Sewu

Dari Malang
1. Dari Malang bisa naik kereta ato bus langsung ke Madiun.
2. Dari Madiun cari bus jurusan magetan. (bilang aja turun terminal magetan)
3. Di terminal magetan cari colt L300 an gt trus langsung tawar menawar aja n bilang aja mw ke cemoro sewu gt. (Colt terakhir sekitar jam 16.00 WIB)

Dari Surabaya
1. Dari Surabaya bisa naik kereta ato bus langsung ke Madiun.
2. Dari Madiun cari bus jurusan magetan. (bilang aja turun terminal magetan)
3. Di terminal magetan cari colt L300 an gt trus langsung tawar menawar aja n bilang aja mw ke cemoro sewu gt. (Colt terakhir sekitar jam 16.00 WIB)

Dari Jepara
1. Dari Jepara bisa naik bus langsung ke Solo.
2. Dari Terminal Solo cari bus jurusan Tawangmangu. (bilang aja turun terminal Tawangmangu, untuk tiket bus sekitar Rp. 8.000)
3. Di terminal Tawangmangu cari colt L300 an gt trus langsung cari aja yg mw berangkat ke cemoro sewu gt. (Colt terakhir sekitar jam 17.00 WIB, untuk tiket colt sekitar Rp. 7.000)

Dari Semarang
1. Dari Semarang bisa naik kereta ato bus langsung ke Solo. (kalo naek bus AC sekitar 20 ribu gt)
2. Dari Terminal Solo cari bus jurusan Tawangmangu. (bilang aja turun terminal Tawangmangu, untuk tiket bus sekitar Rp. 8.000)
3. Di terminal Tawangmangu cari colt L300 an gt trus langsung cari aja yg mw berangkat ke cemoro sewu gt. (Colt terakhir sekitar jam 17.00 WIB, untuk tiket colt sekitar Rp. 7.000)

Dari Bogor
1. Dari Bogor naek kereta aja lebih dulu ke Jogja ato bisa langsung ke Solo. (yg enak berhenti di Solo Balapan karena pas belakang terminal gt)
2. Dari Jogja bisa naik kereta ato bus ke Solo. (kalo naek bus, Rp. 8.000 gt)
3. Dari Terminal Solo cari bus jurusan Tawangmangu. (bilang aja turun terminal Tawangmangu, untuk tiket bus sekitar Rp. 8.000)
4. Di terminal Tawangmangu cari colt L300 an gt trus langsung cari aja yg mw berangkat ke cemoro sewu gt. (Colt terakhir sekitar jam 17.00 WIB, untuk tiket colt sekitar Rp. 7.000)

Dari Wonosobo
1. Dari Wonosobo bisa naik bus ke Jogja dulu.
2. Dari Jogja bisa naik kereta ato bus langsung ke Solo. (kalo naek bus, Rp. 8.000 gt)
3. Dari Terminal Solo cari bus jurusan Tawangmangu. (bilang aja turun terminal Tawangmangu, untuk tiket bus sekitar Rp. 8.000)
4. Di terminal Tawangmangu cari colt L300 an gt trus langsung cari aja yg mw berangkat ke cemoro sewu gt. (Colt terakhir sekitar jam 17.00 WIB, untuk tiket colt sekitar Rp. 7.000)

Dari Jogja
1. Dari Jogja bisa naik kereta ato bus langsung ke Solo. (kalo naek bus, Rp. 8.000 gt)
2. Dari Terminal Solo cari bus jurusan Tawangmangu. (bilang aja turun terminal Tawangmangu, untuk tiket bus sekitar Rp. 8.000)
3. Di terminal Tawangmangu cari colt L300 an gt trus langsung cari aja yg mw berangkat ke cemoro sewu gt. (Colt terakhir sekitar jam 17.00 WIB, untuk tiket colt sekitar Rp. 7.000)

Dari Solo
1. Dari Terminal Solo cari bus jurusan Tawangmangu. (bilang aja turun terminal Tawangmangu, untuk tiket bus sekitar Rp. 8.000)
2. Di terminal Tawangmangu cari colt L300 an gt trus langsung cari aja yg mw berangkat ke cemoro sewu gt. (Colt terakhir sekitar jam 17.00 WIB, untuk tiket colt sekitar Rp. 7.000)


NB:
1. Lebih enak sih pakai bus gt. (Kereta kan gak ada yg sampai ke gunung gt. hahaha)
2. Bagi yang dari Malang dan Surabaya bisa berangkat bareng saya dan temen2 Madiun (Hub. 081335798689 Dhanny). Yang jelas berangkat agak sore gt. Hehe
3. Bagi yang berangkat dari Bogor, Wonosobo, Jepara, Semarang, Jogja, Solo bisa berangkat bareng ma temen2 Jogja ato ketemuan di Solo (Hub. 083862600270 Mas Nafis)
4. Kumpul hari Jum'at, tanggal 8 April 2011 “Sebelum Magrib” di BASE CAMP PENDAKIAN CEMORO SEWU (tempatnya tepat di sebelah gapura pintu masuk Cemoro Sewu) cari aja namanya MAS BAJING, bilang aja mw pendakian n mw istirahat dulu. Orangnya agak sangar sich tapi sopan kok kalau ma pendaki. Hehehehe